Page 334 - Konstitusionalisme Agraria
P. 334

“Menimbang  bahwa  terlepas  dari  Pemohon  tidak  memenuhi
                 syarat kedudukan  hukum,  Mahkamah  perlu  menegaskan,  agar
                 Menteri  yang  diberi wewenang oleh Pasal 17 ayat (3) UUD 1945 yang
                 menyatakan, “Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
                 pemerintahan”, memperhatikan aspirasi daerah dan  masyarakat
                 daerah  tersebut  serta  peraturan  perundang-undangan  lain
                 yang berkaitan.  Dalam  kasus  Pemohon  a  quo,  di  atas  tanah
                 milik  penduduk  yang merupakan kawasan transmigrasi yang oleh
                 Termohon ditetapkan sebagai Taman Hutan  Raya  telah  diterbitkan
                 Sertifikat  Hak  Atas  Tanah-nya  lebih  dahulu.  Oleh karena  itu,
                 menurut  Mahkamah  akan  lebih  memenuhi  rasa  keadilan
                 masyarakat apabila  Menteri  Kehutanan  melakukan  revisi  terhadap
                 surat  keputusan  a  quo. Permasalahan  yang  terjadi  antara  Pemohon
                 dan  Termohon  seharusnya diselesaikan  secara  internal  sebagai
                 satu  kesatuan  Pemerintahan  Negara Indonesia  yang,  antara  lain,
                 bertujuan  untuk  melindungi  segenap  bangsa Indonesia  dan
                 seluruh  tumpah  darah  Indonesia  sebagaimana  diamanatkan
                 Pembukaan UUD 1945.”

                 Mahkamah Konstitusi memberikan arahan meskipun perkara
            ini tidak bisa diselesaikan oleh Mahkamah Konstitusi, maka ada
            baiknya Menteri melakukan perubahan terhadap keputusannya yang
            berkaitan dengan penetanan Taman Hutan Rakyat Bukit Soeharto
            untuk memberikan keadilan bagi warga transmigran yang telah
            memiliki sertipikat hak atas tanah di wilayah tersebut.



            30.  SKLN Wilayah Usaha Pertambangan: Pemda Kutai Timur
                 Vs Menteri ESDM

                 Pemda Kab. Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur
            mengajukan perkara sengketa kewenangan lembaga terhadap
            Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perkara ini
            diregistrasi oleh Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi dengan Perkara
            No. 3/SKLN-IX/2011. Pemohon mendalilkan bahwa kewenangan
            konstitusionalnya di bidang energi  dan  sumber  daya  mineral telah
            diambil oleh Menteri ESDM dengan diberlakukannya  Undang-
            Undang  Nomor  4  Tahun  2009  tentang  Pertambangan Mineral
            dan Batubara (UU Minerba). Mahkamah Konstitusi memutuskan



                                      Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi     303
   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339