Page 336 - Konstitusionalisme Agraria
P. 336

sudah diberikan kepada Pemerintah Pusat berdasarkan Undang-
            Undang. Dengan demikian, menurut Mahkamah Konstitusi, tidak
            ada kewenangan konstitusional yang dipersengketakan sebagaimana
            dimaksud Pasal 24C ayat (1) UUD 1945, Pasal 10 ayat (1) huruf b UU
            MK, Pasal 3 ayat (2) PMK 08/2006 tentang Pedoman Beracara dalam
            Sengketa Kewenangan Konstitusional Lembaga Negara. Seandainya
            pun benar telah terjadi sengketa antara Pemohon dan Termohon,
            maka menurut Mahkamah Konstitusi, terhadap sengketa demikian
            bukanlah kewenangan Mahkamah untuk mengadilinya.
                 Meskipun demikian, di dalam putusan ini Mahkamah Konstitusi
            memberikan arahan kepada para pihak dengan menyatakan:

                 “Menimbang  bahwa  terlepas  dari  Pemohon  tidak  memenuhi
                 syarat kedudukan  hukum,  Mahkamah  perlu  menegaskan,  agar
                 Menteri  yang  diberi wewenang oleh Pasal 17 ayat (3) UUD 1945 yang
                 menyatakan, “Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
                 pemerintahan,” memperhatikan aspirasi daerah dan  masyarakat
                 daerah  tersebut  serta  peraturan  perundang-undangan  lain  yang
                 berkaitan.  Dalam  kasus  Pemohon  a  quo,  mengenai  kewenangan
                 untuk menetapkan Wilayah Pertambangan (WP), Wilayah Usaha
                 Pertambangan (WUP), dan  Wilayah  Izin  Usaha  Pertambangan
                 (WIUP)  sepenuhnya  sudah  diatur  dalam UU  4/2009  dan  harus
                 dilaksanakan  secara  transparan,  partisipatif,  bertanggung jawab,
                 terpadu dengan memperhatikan pendapat dari instansi pemerintah
                 terkait, masyarakat,  dan  dengan  mempertimbangkan  aspek
                 ekologi,  ekonomi,  sosial budaya,  serta  berwawasan  lingkungan
                 dengan  memperhatikan  aspirasi  daerah. Oleh karena itu, menurut
                 Mahkamah, permasalahan yang terjadi antara Pemohon dan
                 Termohon  seharusnya  diselesaikan  secara  internal  sebagai  satu
                 kesatuan Pemerintahan  Negara  Republik  Indonesia  yang,  antara
                 lain,  bertujuan  untuk melindungi  segenap  bangsa  Indonesia  dan
                 seluruh  tumpah  darah  Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam
                 Pembukaan UUD 1945.”

                 Mahkamah Konstitusi memberikan arahan meskipun perkara
            ini tidak bisa diselesaikan oleh Mahkamah Konstitusi, maka ada
            baiknya Pemerintah Pusat, dalam hal ini Menteri ESDM dalam
            melakukan penetapan Wilayah Pertambangan (WP), Wilayah Usaha
            Pertambangan (WUP), dan Wilayah Izin Usaha Pertambangan

                                      Konstitusi Agraria dan Mahkamah Konstitusi     305
   331   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341