Page 337 - Konstitusionalisme Agraria
P. 337

(WIUP) memperhatikan kepentingan berbagai pihak termasuk
            memperhatikan aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya
            masyarakat di daerah.



            31.  SKLN Divestasi 7% Saham PT. Newmont Nusa Tenggara:
                 Presiden Vs DPR dan BPK

                 Presiden Republik Indonesia (Susilo Bambang Yudhoyono)
            mengajukan permohonan sengketa kewenangan lembaga negara
            terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Badan Pemeriksa
            Keuangan (BPK) berkaitan dengan permasalahan apakah Presiden
            berwenang melakukan pembelian 7% saham PT. Newmont Nusa
            Tenggara (PT NNT) tanpa memperoleh persetujuan dari DPR. Perkara
            ini registrasi di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi dengan Perkara
            No. 2/SKLN-X/2012. Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak
            permohonan Presiden karena menilai bahwa kewenangan Presiden
            untuk membeli 7% saham PT. NNT harus dengan persetujuan DPR.
            Setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan putusan ini, Presiden
            tidak jadi membeli saham PT. NNT karena tidak disetujui oleh DPR.
                 Dalam menangani perkara sengketa ini, baik Pemohon maupun
            Termohon mengajukan banyak ahli dari bidang hukum tata negara,
            hukum administrasi negara dan hukum ekonomi. Mahkamah
            Konstitusi dalam pertimbangan hukumnya tidak mempersoalkan
            subjectum litis dari Pemohon (Presiden) maupun Termohon (DPR
            dan BPK), sebab ketiga lembaga negara tersebut merupakan lembaga
            negara yang kedudukan dan kewenangannya diberikan secara
            langsung oleh UUD 1945.



            Konstitusionalitas Kontrak Karya
            Perkara ini berkaitan dengan keberadaan Kontrak Karya (KK)  di
            bidang pertambangan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan
            PT. NNT yang ditandatangani pada 2 Desember 1986. Di dalam
            klausul  Pasal  24  ayat  (3)  Kontrak  Karya  tersebut menentukan
            bahwa, “Perusahaan harus menjamin bahwa saham-sahamnya yang



               306     Konstitusionalisme Agraria
   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342