Page 56 - Konstitusionalisme Agraria
P. 56

Konstitusi agraria menjadi titik edar dari relasi antara negara,
            pasar dan masyarakat dalam suatu negara. Hubungan-hubungan
            keagrariaan dalam konstitusi suatu negara merupakan idealisasi
            mengenai tatanan masyarakat yang hendak dibangun. Memasukan
            prinsip dan norma mengenai hubungan penguasaan negara atas
            tanah dan sumber daya alam merupakan karakter dari konstitusi
            negara sosialis dan negara-negara baru yang merdeka dari
            kolonialisme.
                  Konstitusi agraria selain memberikan legalitas dan legitimasi
            penguasaan tanah dan sumber daya alam kepada negara, juga menjadi
            argumentasi bagi upaya-upaya untuk menempatkan para petani dan
            kelompok marginal sebagai warga negara yang memiliki hak. Hal
            ini bertalian pula dengan penataan hubungan antara negara dan
            warga negara. Dalam doktrin hak asasi manusia, ketika warga negara
            diposisikan sebagai pemilik hak, maka tanggungjawab negaralah
            untuk mengakui, menghormati, melindungi dan memenuhi hak-
            hak warga negara tersebut. Dengan cara pandang ini, maka negara
            tidak dibenarkan merampas tanah-tanah rakyat baik yang kemudian
            dipergunakan untuk konsesi kepada swasta maupun wilayah-wilayah
            konservasi yang membatasi akses warga untuk memperoleh manfaat
            dari sumber daya. Selain itu, konstitusi agraria menjadi landasan
            penting untuk mewujudkan pengintegrasian warga ke dalam negara
            karena selama ini, konflik-konflik agraria yang melibatkan petani,
            masyarakat adat dan sebagainya telah mengganggu proses integrasi
            petani, masyarakat adat dan kelompok marginal lainnya untuk
            menjadi warga negara yang dihargai keberadaannya.



















                                                 Wacana Konstitusi Agraria     25
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61