Page 128 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 128
Ketimpangan Penggusuran Tanah
Berdasarkan data yang ada, banyak kasus penggusuran
tanah terjadi di Indonesia mengalami ketimpangan. Pada
pelosok desa maupun kota, penggusuran tanah ini kerap men-
jadi konflik yang menimbulkan perubahan sosial, ekonomi
dan mental yang drastis.
Penggusuran tanah menyebabkan ketimpangan sosial
dan berdampak buruk. Misalnya, kasus penggusuran tanah
pemukiman warga di Batu Jaya Utara RT 03/03, Batu Ceper,
Kota Tangerang, Banten. Penggurusan ini mendapat protes
dan perlawanan karena rumah mereka digusur secara paksa
dan tanpa adanya uang ganti rugi dari pemerintah kota
Tangerang (Kurniawan 2018).
Dalam kasus ini, warga membuat “pagar manusia” se-
bagai bentuk pembelaan diri karena tidak terima rumah
mereka diambrukkan tanpa ganti rugi. Kasus yang terjadi
pada Oktober 2018 ini dibubarkan petugas Satpol PP dan
pengamanan sejumlah warga yang melawan aksi dari petugas
yang menjadikan perlawanan semakin sengit. Penggusuran
terjadi dikarenakan warga mendirikan rumah di atas
bangunan milik pemerintah dan warga diakui tidak mem-
punyai sertipikat tentang hak milik tanah.
Kejadian seperti di atas harus diputus mata rantainya.
Dari segi hukum, warga yang tidak memiliki hak milik atas
tanah sah-sah saja rumahnya digusur. Akan tetapi, dari keadi-
lan sosial dan kesejahteraan, tentu hal tersebut menyimpang
dan mendapat banyak perlawanan. Mengapa? Penggusuran
selalu membawa “cacat bawaan” bernama ketimpangan sosial.
Penggusuran sangat menyiksa ketika tidak diimbangi
dengan keadilan sosial. Apalagi, korban dampak penggusuran
97