Page 179 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 179

Kebijakan dalam pelayanan di bidang pertanahan yang telah
               diterbitkan hingga saat ini adalah percepatan pensertipikatan
               tanah  melalui  kegiatan  sertipikat  massal  secara  PRONA
               (Proyek  Operasi  Nasional  Agraria).  Kebijakan  ini  ditujukan
               kepada  masyarakat  ekonomi  lemah  agar  dapat  memiliki
               sertipikat hak atas tanah melalui pemberian rangsangan dan
               partisipasi  kepada  pemegang  hak  atas  tanah  agar  mau
               melaksanakan  sertipikat  hak  atas  tanahnya  dalam  rangka
               membantu penyelesaian sengketa – sengketa tanah (kepastian
               obyek)  yang  bersifat  strategis  dengan  biaya  lebih  murah
               dalam  rangka  untuk  memberikan  jaminan  kepastian  hukum
               (kepastian  subyek)  dan  kepastian  hak  atas  tanah  “recht
               kadaster/legal cadaster”  (Arifin  2008).  Kebijakan  pertanahan
               tersebut dimanifestasikan melalui pendaftaran hak atas tanah
               yang  oleh  pemerintah  dilakukan  secara  terus-menerus  dan
               diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
               Tanah. Kehadiran aturan tidaklah cukup bagi negara sebagai
               organisasi  kekuasaan  bangsa  dalam  upaya  menciptakan
               kontrol  sosial,  sehingga  diperlukan  masukan  dan  dukungan
               dari  masyarakat  melalui  upaya-upaya  penyaluran  aspirasi,
               kebebasan  menyampaikan  pendapat,  berekspresi,  berserikat
               dan berkumpul yang dijamin penuh oleh undang-undang. Civil
               society yang  merupakan  tatanan  sosial  atau  masyarakat  ber-
               adab  (civilization)  dimana  didalamnya  terdapat  asosiasi
               warga  masyarakat  yang  bersifat  sukarela  dan  independen
               terhadap  negara  sangat  dibutuhkan  oleh  negara  itu  sendiri.
               Peran  aktif  civil society akan  menentukan  keberlanjutan  dari
               sebuah  proses  kebijakan,  apakah  nantinya  kebijakan  yang
               dibuat  tersebut  menjadi  sebuah  kebijakan  yang  diabdikan
               untuk  kepentingan  masyarakat  atau  sebaliknya,  termasuk


                148
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184