Page 60 - Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran Rakyat
P. 60

tanah  yang  telah  dimiliki  oleh  masyarakat  untuk
                 diredistribusi  atau  dilegalisasi.  Perpres  ini  dengan  tegas
                 menyebutkan  bahwa  aspek  Reforma  Agraria  ialah  legalisasi
                 aset dan redistribusi tanah.
                       Aspek  legalisasi  aset  inilah  yang  lantas  menjadi  fokus
                 pemerintah. Dengan demikian realisasi dari Reforma Agraria
                 yang  sesungguhnya  semakin  jauh  tertinggal.  Idealnya,
                 Reforma  Agraria  merupakan  penataan  kembali  struktur
                 penguasaan  dan  pemilikan  tanah  yang  lebih  adil  termasuk
                 pencegahan konsentrasi kepemilikan tanah (Limbong 2012).
                 Aspek  legalisasi  aset  dari  Reforma  Agraria  sah  saja  jika
                 dipahami  dalam  konteks  sempit  yakni  legalisasi  terhadap
                 tanah yang didistribusi atau diredistribusikan untuk kegiatan
                 Reforma  Agraria.  Jika  memandang  legalisasi  aset  dalam
                 konteks  yang  luas  yakni  sebagai  penetapan  hak  terhadap
                 seluruh objek agraria termasuk yang sejak awal menjadi milik
                 masyarakat,  tanpa  adanya  penataan  struktur  justru
                 memberikan  peluang  sebagai  kontra  Reforma  Agraria.
                 Legalisasi  aset  sendiri  telah  bergerak  jauh  meninggalkan
                 Reforma Agraria sejak payung hukumnya terbit lewat Permen
                 35 tahun 2016. Seolah-olah ingin menunjukkan kesan bahwa
                 program  strategis  Reforma  Agraria  telah  berjalan  dan
                 menunjukkan  hasil  yang  signifikan,  Perpres  yang  baru
                 beberapa bulan terbit telah dirancang untuk menuai hasil dari
                 PTSL dengan aspek legalisasinya.
                       Hakikatnya,   Reforma   Agraria   bertujuan   untuk
                 mengurangi  ketimpangan  penguasaan  dan  pemilikan  tanah
                 dalam rangka menciptakan keadilan, menangani sengketa dan
                 konflik  agraria,  menciptakan  sumber  kemakmuran  dan
                 kesejahteraan  masyarakat  yang  berbasis  agraria  melalui


                                                                     29
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65