Page 103 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 103

720.000 MT per tahun. Dengan 360.000 MT per tahun, PT MNC
            menargetkan pendapatan sebesar $10,8 juta atau Rp97,2 miliar.
            Dari target ini, bisa dibaca bahwa penjualan pasir besi Kecamatan
            Mirit mencapai Rp270 ribu per ton atau Rp2.700 per kilogram.
                 Pada 6 Oktober 2009, PT MNC mengajukan permohonan
            izin lokasi untuk penambangan pasir besi melalui surat nomor
            486/MNC/X/09. Izin yang kemudian dikeluarkan oleh KPPT
            ini diberikan sebagai persyaratan bagi penyusunan dokumen
            Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang berlaku
            selama dua belas bulan. Oleh pihak investor, penyusunan AMDAL
            diserahkan kepada PT Geocitra Teknologi Mineral. Perjanjian
            kerja sama dilakukan pada 12 Maret 2009 antara Direktur PT
            MNC Imam Mudzakir dan Project Manager PT Geocitra Teknologi
            Mineral Agus Untarto. Dalam perjanjian tersebut, tertera bahwa
            dokumen AMDAL harus diselesaikan dalam waktu empat bulan.
            PT Geocitra Teknologi Mineral mendapatkan imbalan jasa
            penyusunan AMDAL sebesar Rp230 juta.
                 Dalam proses pembuatan AMDAL, PT MNC melakukan
            sosialisasi melalui media massa maupun sosialisasi langsung
            kepada masyarakat. Sosialisasi melalui media massa dilakukan
            dalam rangka penjabaran Peraturan Pemerintah Nomor 27
            Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan
            Keputusan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Nomor 08
            Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan
            Informasi dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
            Sosialisasi di media massa dipasang pada 8 Mei 2009 di satu surat
            kabar. Dalam waktu 30 hari, warga boleh memberikan saran yang
            disampaikan melalui Kementerian Lingkungan Hidup. Sementara
            itu, sosialisasi kepada masyarakat dilakukan di masing-masing
            balai desa di enam desa di Kecamatan Mirit (lihat Tabel 4). Tidak




               78     Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108