Page 33 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 33

materai (Wawancara Manijo, Koordinator FMMS untuk Desa
            Mirit Petikusan, 5 April 2011).
                 Esok harinya, pada 24 Maret, warga kembali berkumpul
            di Desa Setrojenar terkait dengan janji Bupati Kebumen yang
            pada Pasowanan Agung menyatakan hendak meninjau pas batas
            tanah negara. Kali ini situasinya tampak sangat berbeda karena
            kedatangan ratusan personel TNI AD yang diturunkan dari
            Kebumen, Semarang, Magelang, Solo, dan Bandung. Kehadiran
            ratusan tentara tersebut membuat warga bersiaga dengan
            membawa bambu runcing, sabit, dan senjata tajam lain. Situasi
            sempat memanas walau tidak berujung dengan bentrokan.
            Namun, setelah aksi, tentara meneror warga dengan mencari
            aktivis petani ke desa-desa.
                 Aksi  demonstrasi     masyarakat    Urutsewu    dalam
            menyampaikan aspirasinya ditanggapi oleh Bupati Kebumen
            dan jajarannya dengan mengadakan Forum Pimpinan Daerah
            (Forpimda) pada 30 Maret 2011. Forum ini digelar dalam
            apel bersama yang diikuti 275 personel TNI AD dan 425
            personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Bupati Buyar
            Winarso, Kepala Kepolisian Resort Kebumen AKBP Andik
            Setiono, Komandan Distrik Militer 0709 Kebumen Letkol
            (Infantri) Windyatno, Ketua DPRD Budi Hianto Susanto,
            Ketua Pengadilan Negeri Kebumen Hanoeng Widjajanto,
            dan Kepala Kejaksaan Negeri Kebumen Mahatma Sentanu.
            Forpimda menghasilkan kesepakatan untuk saling mendukung
            pembangunan berkelanjutan serta menjaga situasi keamanan
            dan ketertiban masyarakat supaya tetap kondusif.
                  Sikap  pemerintah   yang  bersikukuh    melanjutkan
            penambangan pasir besi atas nama pembangunan berkebalikan
            dengan masyarakat yang menolak penambangan dan klaim
            kepemilikan tanah oleh TNI. Sikap ini semakin memperpanjang


               8     Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38