Page 53 - Konflik Agraria Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
P. 53

terkait dengan eksplorasi pasir besi di Kabupaten Kebumen.
            Aktor-aktor yang terlibat adalah Pemerintah Daerah Kebumen
            yang mengeluarkan izin penambangan, PT MNC yang akan
            melakukan eksploitasi pasir besi, masyarakat di sekitar area
            penambangan, TNI AD yang mengklaim kepemilikan tanah di
            Urutsewu, dan ornop lingkungan yang terlibat. Aktor-aktor ini
            memiliki kepentingan yang berbeda-beda dalam penambangan
            pasir besi di Urutsewu.


            Metode Penelitian dan Struktur Penulisan Buku

            Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Analisis untuk
            data primer berupa hasil wawancara mendalam dilakukan sejalan
            dengan pendekatan deduktif dan kerangka teori yang telah
            dibangun. Hasil wawancara diseleksi untuk mendapatkan inti
            informasinya. Selain itu, analisis juga akan dilakukan terhadap
            hasil observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi lain sehingga
            akan melengkapi data hasil wawancara mendalam.

                 Penelitian ini hanya fokus pada empat aktor besar
            yang memiliki kepentingan dalam penambangan pasir besi,
            yakni perusahaan, pemerintah kabupaten, masyarakat, dan
            organisasi nonpemerintah lingkungan. Peneliti tidak melakukan
            pembahasan mendalam terhadap aktor-aktor  kecil  yang
            ikut bermain dalam penambangan pasir besi, seperti makelar
            dan preman. Dalam pembahasan mengenai status tanah dan
            penggunaan tanah TNI AD untuk penambangan pasir besi,
            peneliti hanya menggunakan data dari sumber internet dan
            data berupa dokumen, baik dari masyarakat maupun TNI AD.
            Peneliti tidak bisa mendapatkan akses informasi dari pihak
            Komando Distrik Militer (Kodim) 0709/Kebumen. Sementara itu,
            pembahasan terkait pemerintah kabupaten tidak menyertakan



               28     Konflik Agraria di Urutsewu: Pendekatan Ekologi Politik
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58