Page 188 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 188

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     161


                    tidak  diumumkan  secara  resmi,  sehingga oleh Burns 99
                                                                       47
                    disebutnya ‘staatsblad yang dirahasiakan’ (geheime staatsblad).
                       Belajar  dari  pengalaman   pahit  itu,  maka  pemerintah
                    Belanda, lalu merubah cara  perolehan tanah untuk
                    perkebunan Belanda dengan jalan:
                    1.  Membentuk  panitia  khusus perolehan tanah,  dengan
                       tugas dan kewajiban:
                       a.  Berunding  dengan  para tua-tua  adat,  para  datuk
                          dan  ninik  mamak suku-suku pemilik tanah,
                       b.  Setelah diperoleh persetujuan para datuk, maka
                          ditetapkan area desa-desa yang telah disepakati untuk
                          diberikan kepada pengusaha Belanda,
                       c.  Memasang patok-patok batas area lahan yang sudah
                          diizinkan para datuk,
                       d.  Mengumumkan   kepada  masyarakat   desa  dan
                          suku-suku  selama  3 (tiga)  bulan,  tentang  rencana
                          pembukaan  perkebunan  atas  tanah ulayat mereka,
                       e.  Mencatat keberatan-keberatan yang dikemukakan
                          warga   masyarakat,  untuk    diselesaikan  secara
                          musyawarah-mupakat,
                       f.  Merundingkan   besar   dan   bentuknya   pembayaran
                          yang   harus dibayarkan dengan para datuk dan warga
                          masyarakat, bagi perolehan tanah   masyarakat   hukum
                          dan bangunan   serta  tanaman   milik masyarakat,
                       g.  Mencatat   alasan   penerimaan   atau   penolakan   harga
                          yang dirundingkan, untuk dicarikan penyelasaiannya,
                       h.  Mencatat dan menghitung jumlah pohon-pohon
                          tahunan,  bangunan  rumah  milik  warga masyarakat
                          yang perlu dibayar harga perolehan tanahnya yang
                          disebut ‘afkoopsom’,
                       i.  Mencatat apakah ada tanah keramat, kuburan, tempat
                          pemandian masyarakat yang ada, sehingga kelak harus
                          dibuatkan jalan masuk bagi warga masyarakat untuk

                   47   Peter  J. Burns,  The Leiden Legacy: Concepts of  Law  in Indonesia,
               Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 1999.
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193