Page 206 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 206

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     179


                   pertentangan  antara  ajaran agama  Hindu  dan Budha,
                   sekalipun keduanya bersumber pada ajaran ‘dharma’, maka
                   dipaduserasikan  menjadi  ajaran  agama  Hindu-Budha.
                   Bahkan untuk mempersatukan  keanekaragaman  yang ada
                   dalam masyarakat, maka dirumuskan oleh  Mpu Tantular,
                   semboyan “Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangerva”
                   = Beraneka  ragam namun satu, hanya ada kebajikan dhama
                   yang   utama 124.   Demikian   pula   pada   kerajaan   Aceh,
                               24
                   untuk menyelaraskan  agama Islam dan Adat, maka Sultan
                   Aceh mengumumkan semacam  adagium  pemersatu  yaitu
                   ‘Hadat  ngon  Hukom  Hanjeut  Cree’  = Adat dan Hukum Agama
                   Islam tidak boleh dipisahkan . Sedangkan di Minangkabau,
                                              25
                   setelah perang Padri,  dimupakatkan  perdamaian  dengan
                   mengumumkan  penyatuan  adat dan agama Islam menjadi
                   ‘Adat basandi Sara, Sara basandi Kitabullah’ = Adat  bersumber
                   pada  hukum  Syari’at, hukum Syari’at bersumber pada Al
                   Qur’an. Demikian pula ketika perjuangan bangsa Indonesia
                   untuk  membentuk  sebuah Negara kesatuan,  maka  filosofi
                   pemersatu  yang digali  Sukarno  dari  kenyataan  sosial-
                   budaya maupun politik masyarakat Indonesia, menghasilkan
                   rumusan ideologi Bangsa dan Negara yang disebut Pancasila.
                   Jadi  Pancasila,  adalah satu ideologi  dan  filosofi  yang oleh
                   Soeripto  dikatakan bersumber dari Hukum Adat Indonesia,
                           26
                   sehingga layak menjadi sumber dari semua sumber hukum.
               10.  Demikianlah maka sekalipun teori dan ajaran, hukum adat
                   ditemukan  Van  Vollenhoven kemudian  dikembangkan
                   Ter Haar menjadi  satu sistim dengan asas-asas  hukum
                   yang terpadu,  namun  Hukum  Adat  itu  ditemukan  serta
                   dikembangkan berdasarkan  alam  pikiran  dan  jiwa bangsa

                   24   Slametmuljana, A History of Majapahit, Singapore: Chong Moh
               and Co., 1976.
                   25   Rusdi Sufi, Hukum Adat Pertanahan: Pola Penguasaan Pemilikandan
               Penggunaan Tanah Secara Adat Tempo Doeloe dan Masa Kini, Banda Aceh:
               PDIA, 2002, hlmn. 28.
                   26   R.M. Soeripto, Hukum Adat dan Pancasila, Jember: Penerbit FH.
               Universitas Negeri Jember, tanpa tahun.
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211