Page 22 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 22

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     xxi


               dengan menunjukkan bukti-bukti pelanggaran maupun kekeliruan
               tafsir atas norma bagi perbuatan hukum yang dilakukan para
               pejabat Negara kolonial Belanda, dalam praktek penegakkan
               hukum pertanahan dan agrarianya. Maka uraian pada kedua Bab
               ini juga tampak banyak pengulangan, untuk membuktikan  tiap
               bentuk pelanggaran dalam praktek tindakan pejabat Negara rezim
               kolonial tanpa pemberian sanksi hukum, sehingga kesalahan dan
               kekeliruan menjadi dianggap benar dan syah. Contoh kekeliruan
               dan pelanggaran hukum itu, sangat banyak dilakukan oleh pejabat
               Notaris, dalam membuat akta perbuatan hukum perjanjian serta
               surat bukti hak milik ‘eigendom’ pribadi atas tanah dan ajaran
               ‘domeinverklaring’.
                   Dalam pembuatan akta-akta perjanjian maupun bukti
               kepemilikan hak milik ‘eigendom’ pribadi, pejabat Notaris, sejak
               masa kolonial Belanda hingga kini, umumnya keliru menafsirkan
               bahkan melanggar ketentuan-ketentuan  hukum  pertanahan
               dan  keagrariaan  serta  hukum  ketatanegaraan  kolonial Belanda.
               Mereka menciptakan sendiri akta bagi pengesyahan perbuatan
               kesepakatan ‘kedok’ (strooman overeenkomst) untuk mensyahkan
               pelanggaran atas peraturan hukum ‘larangan pengasingan tanah’
               (S 1875 no. 175). Juga pembuatan surat akta milik ‘eigendom’
               pribadi  (acte van eigendom-privaat), dibuat tanpa memastikan
               dimilikinya dua surat keputusan yang harus ditunjukkan pemohon
               kepada Notaris, sebelum dibuatkan ‘acte van eigendom-privaat’-nya,
               apabila pemohon adalah orang warga Negara Belanda atau orang
               Eropah.  Sedangkan bilamana pemohonnya adalah orang Timur
               Asing atau Bumiputra,  maka harus dipastikan terlebih dahulu
               bahwa pemohon telah memiliki satu surat keputusan tambahan
               dari pejabat Pemerintahan Dalam Negeri Hindia Belanda.
                   Dua surat keputusan sebagai dasar yang harus dibuktikan oleh
               pemohon  warga  Negara  Belanda  dan  orang  Eropah  itu  masing-
               masing adalah_:
                    (a). surat keputusan penetapan (beschikken) Hakim Pengadilan
                       Negeri tentang status hak kebendaan atas bidang tanah
                       termohon yang disebut ‘gerechtelijk acte van zakelijk recht’,
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27