Page 42 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 42
Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum .... 15
sebagai benda yang menjadi objeknya. Pendapat para ahli
pikir hukum itu ditulis dalam bentuk komentar sehingga
mereka disebut komentator, yang sebagai satu kelompok
pemikir, penulis komentar-komentar hukum disebut ‘glosator’.
Pendapat para komentator (glosatores) itu kemudian
disarikan menjadi suatu pedoman yang dipandang mewakili
suatu kebenaran untuk dilaksanakan, karena dipandang
mencerminkan rasa keadilan umum. Pandangan-pandangan
terhadap tanah sebagai benda itu pun, dirumuskan dalam
bentuk ‘adagium’, dan diajarkan menjadi sebuah ajaran
(doctrine). Setelah ‘adagium’ yang sudah diterima menjadi suatu
ajaran itu dibuktikan benar dalam pengujian pengalaman
nyata, dan kebenaran ‘adagium’ itu diterima sebagai suatu
kebenaran mutlak yang tidak terbantahkan, maka ‘adagium’
itupun berubah menjadi sebuah ‘axiomata’.
Para ‘glosatores’ itu pun mengembangkan isitlah-istilah
bahasa hukum yang dirumuskan dalam bentuk definisi-
definisi kosa kata, dengan logika berpikir hukum yang
harus digunakan dalam menerapkan peraturan hukum
agar dapat mewujudkan rasa keadilan yang benar bagi
warga Negara. Warga Negara menjadi pusat perhatian para
‘glosatores’, karena kehidupan manusia selain sebagai manusia
pribadi, juga senantiasa terikat dalam persekutuan hidup
bersama baik dalam bentuk persekutuan keluarga maupun
masyarakat yang dalam bentuk tertingginya disebut Negara.
Maka dikembangkanlah teori tentang manusia sebagai
warga negara, masyarakat, dan Negara sebagai pemegang
kedaulatan hukum menjadi satu pribadi hukum yang
disebut ‘corpus’. Demikian pula, karena manusia hidup selalu
melakukan suatu tindakan, maka dikembangkanlah teori
tentang perbuatan hukum (actio), baik atas benda maupun
terhadap sesama manusia sebagai pribadi hukum yaitu ‘orang’
(corpus).