Page 39 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 39
12 Herman Soesangobeng
yang disebut ‘mancipatio’, disebut ‘mancipi res’ atau ‘res
mancipi’ adalah merupakan benda tetap. Khusus terhadap
1
tanah, karena dipahami sebagai benda tetap maka disebut
‘terra’. Adapun benda-benda lain yang dapat dimiliki
orang sebagai harta kekayaan disebut ‘res nec mancipi’ yaitu
benda-benda tidak tetap atau benda bergerak, yang dalam
hukum Komon (common law) Inggeris disebut ‘chattels’.
Klasifikasi benda menurut hukum Romawi itu,
menempatkan tanah bagi kepentingan tentara/militer (terrae
militare) serta pertanian (terra culta) secara khusus, yang harus
diperlakukan khusus pula karena dikategorikan menjadi
benda tetap maka disebut juga ‘res mancipi’. Terjadinya
benda, adalah karena proses alam dari suatu kekuatan
maha agung (dei) sehingga membuat manusia dapat
menggunakan serta memanfaatkannya bagi kehidupan diri
pribadi (personae) yang dikuasai dengan hak perorangan (jus
singulare-bila dimiliki oleh orang dalam arti umum, dan jus
personarum-bila dimiliki orang dalam arti pribadi hukum);
maupun dimiliki bersama-sama secara umum (publicum)
yang dikuasai dengan hak publik (jus publicum-bila dimiliki
oleh Negara, atau jus commune-bila dimiliki oleh masyarakat
sebagai satu kesatuan hidup).
Keseluruhan peraturan hukum baik berupa norma
maupun kaidahnya serta asas dan ajaran Hukum
Pertanahan Romawi (jus terra) termasuk undang-
undang Agraria (lex agraria)-nya, semuanya berpusat pada
penerjemahan konsepsi hukum tentang tanah menurut
klasifikasi dua kategori benda yaitu ‘res mancipi’ dan ‘res nec
macipi’ tersebut. Sementara subjek pemegang haknya pun
terbagi dalam dua kategori yaitu ‘jus personarum’ dan ‘jus
commune’, yang bilamana ‘jus commune’ itu dimiliki Negara
untuk kepentingan umum, maka disebut ‘jus publicum’.
Prinsip-prinsip dasar ini dianut oleh semua sistim hukum di
1 Barry Nicholas, An Introduction to Roman Law, Oxford: At The
Clarendon Press, 1972