Page 38 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 38
BAB II
PERTUMBUHAN FILOSOFI
HUKUM PERTANAHAN DAN
KEAGRARIAAN ROMAWI
1. Filosofi, teori, ajaran dan asas-asas hukum Romawi:
Aliran hukum, ajaran serta asas-asas hukum modern
dunia, umumnya dipengaruhi bahkan mengadopsi filosofi,
asas, maupun ajaran hukum Romawi yang disesuaikan
dengan filosofi serta perkembangan sosial budaya dan politik
masing-masing Negara. Dengan demikian, teori hukumnya
bisa berbeda-beda antara Negara satu dengan lainnya, akan
tetapi sumber ajaran serta asas-asas hukumnya sama yaitu
bersumber pada asas dan ajaran hukum Romawi. Karena
itu, pemahaman tentang filosofi, asas, dan ajaran hukum
Romawi, sangat membantu dalam memahami sifat dan ajaran
hukum pertanahan di Negara-Negara modern, termasuk
Hukum Adat Indonesia. Pertumbuhan cara pandang yang
kemudian menjadi filosofi dengan teori hukum pertanahan
serta keagrariaan modern, juga diilhami dan dipengaruhi oleh
konsep-konsep hukum Romawi. Jadi konsepsi hukum itu
pun lahir, dari pengamatan serta perkembangan alam pikiran
para ahli pikir yang disebut filosof dalam suatu masyarakat
tertentu, yang dipadukan dengan asas dan ajaran para ahli
pikir hukum Romawi.
Para filosof serta ahli pikir hukum Romawi itu, mencari
jawaban untuk memahami tanah sebagai benda yang
mereka bedakan menurut bentuk, letak, sifat maupun
penggunaannya. Secara umum, semua benda tetap
seperti tanah, rumah, kuda, budak, dan ternak lainnya yang
peralihan serta penyerahannya harus melalui tatacara resmi