Page 88 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 88

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     61


                    adalah  menjadi kewenangan hukum Hakim Pengadilan
                    Negeri (Landraad, Raad vanustitie).
                       Sementara  administrasi bagi penataan hubungan  hukum
                    dan dokumentasi  pertanahannya diserahkan  kepada  Panitera
                    (griffier)  Pengadilan,  untuk  mencatat  perbuatan  pengalihan
                    hak dan penyerahan tanah (juridisch  levering  en inschrijving)
                    sebagai  benda tetap. Pencatatan dokumen-dokumen
                    perbuatan  hukum  itu  semula, berdasarkan ketentuan Pasal
                    620  KHUPInd.,  diserahkan kepada kantor khusus yang
                    disebut  ‘kantor  penyimpanan    hipotik’  (Kantoore    van   den
                    bewarder  der  hypotheeken) di bawah kendali administrasi dan
                    pengawasan Departemen  Kehakiman.  Kemudian  seiring
                    dengan pengembangan penataan baru tentang pendaftaran
                    dan penyerahan tanah (S. 1872-65 yang terus dirubah sampai
                    terakhir dengan S. 1926-144), agar menjadi lebih taat asas
                    dengan sistim hukum pertanahan BW, maka kewenangan
                    pengalihan hak serta penyerahan tanah itu pun, diserahkan
                    kepada Kepala Kantor Pendaftaran  Tanah (Hoofd van de
                    Kadaster Kantoor).
                       Untuk Hindia Belanda, kewenangan mengalihkan
                    dan menyerahkan tanah itu disebut ‘balik nama’
                    yang diatur  berdasarkan  ‘undang-undang  balik nama’
                    (Overschrijvingsordonnantie,    S.    1884    No.    27).   Sehingga
                    perbuatan  ‘penyerahan tanah secara  hukum’  (juridische
                    levering) dan pengesahan pengalihan hak yang disebut ‘balik
                    nama’ (rechterlijk over naam), semuanya dilakukan oleh Kepala
                    Kantor Pendaftaran  Tanah. Tetapi  ‘akta  penyerahan tanah’
                    (acte van transport)-nya, harus disahkan Pengadilan Negeri
                    dengan  cara  Hakim  membubuhkan  tandatangannya  pada
                    ‘akta  penyerahan  tanah’-  nya.  Maka  walaupun    diadakan
                    pemisahan   administrasi   pertanahannya, namun  pengesahan
                    kedudukan   hukum   dari   perbuatan   penyerahan  tanah,
                    tetap berada pada lembaga hukum yaitu lembaga yudisial
                    atau Kehakiman.
                       Jadi  meskipun  diadakan  pemisahan  antara  administrasi
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93