Page 89 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 89

62     Herman Soesangobeng

                 pengumpulan data hak atas bidang tanah, dan pencatatan
                 peralihan hak maupun  penyerahan tanahnya dari  lembaga
                 Pengadilan Negeri, diserahkan kepada Kantor Pendaftaran
                 Tanah (kadaster kantoor), namun  peran  pemastian kedudukan
                 hukum yang bermakna keperdataan, tetap berada pada
                 kewenangan Hakim Pengadilan Negeri. Sedangkan   terhadap
                 pejabat pembuat akta perbuatan hukum yang tunduk pada
                 hukum  perjanjian  serta  penyimpanan  maupun  perawatan
                 surat-surat bukti perjanjian perdata atas tanah yang semula
                 disimpan  pada  ‘kantor  penyimpanan  hipotik’,  dialihkan
                 menjadi kewenangan pejabat Notaris untuk menyimpan  di
                 kantornya.
            17.  Pembentukan kantor kadaster:
                    Adapun kantor  dengan pejabat khusus  bagi pengumpulan
                 data bidang tanah bagi pemastian hak atas bidang tanahnya,
                 dengan kewenangan mencatat peralihan hak serta penyerahan
                 bidang  tanah,  juga dipisahkan  dari  kewenangan  hukum
                 pejabat Panitera Pengadilan Negeri (griffier). Kantor dengan
                 pegawai yang bertugas mengumpulkan data bidang tanah
                 bagi pemastian  hak itu disebut ‘kantor kadaster’ (kadaster
                 kantoor) .  Kadaster  (kadaster)  secara  hukum,  diartikan
                        24
                 sebagai ‘pencatatan  untuk  umum  atas benda tetap  dan
                                                 25
                 hak-hak kebendaan’  (openbaar  register  van onroerende  goederen
                24   H. van Der Tas, Kamus Hukum: Belanda-Indonesia, Jakarta: Timun
            Mas, 1961, hlmn. 167.
                25   Istilah ‘pencatatan untuk umum’ adalah terjemahan dari istilah
            Belanda ‘openbaar register’. Makna  hukum  dari  istilah ‘openbaar  register’
            dalam  konsep  pendaftaran  tanah  Belanda, adalah pencatatan data fisik
            dan juridis bidang tanah dan orang (corpus), untuk dicatat dalam daftar
            catatan resmi Negara, agar menjadi data hukum yang sah dalam hukum
            positif. Maka daftar  catatan resmi itu disebut ‘openbaar register’ dan
            sering diterjemahkan menjadi ‘daftar umum’. Dalam sistim pendafataran
            ‘negatif’ (negatief stelsel) dari pendaftaran tanah Belanda, maka pencatatan
            dalam daftar yang disebut ‘daftar umum’ (openbaar register) itu, merupakan
            bukti  nyata  tentang  kepastian  perlindungan  hukum  Negara  atas hak
            keperdataan orang atas tanah yang dimilikinya dengan hak kebendaan
            (zakelijk  recht).  Maka  hak-hak  agraria  yang  bersifat  ‘hak  perorangan’
            (persoonlijk recht), tidak dicatat dalam ‘daftar umum’ tersebut.
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94