Page 94 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 94

BAB IV
                PELAKSANAAN PENEGAKKAN HUKUM

                   PERTANAHAN DAN KEAGRARIAAN
                    HINDIA BELANDA DI INDONESIA






               1.  Pengantar:
                       Untuk melaksanakan penegakkan Hukum utamanya
                    Hukum Pertanahan, pemerintah Hindia Belanda  mengambil
                    tindakan-tindakan hukum sesuai dengan perubahan
                    bentuk Negara dan sistim pemerintahan  dalam hukum
                    ketatanegaraannya. Penegakkan Hukum Agrarianya, dilakukan
                    sebagai kelanjutan  dari  praktek  yang sudah dilaksanakan
                    berdasarkan ‘Agrarisch Wet 1870’ jadi hanya merupakan suatu
                    penyesuaian peraturan agar tidak bertentangan dengan asas
                    dasar, ajaran dan teori Hukum Pertanahan BW/KUHPInd.
                    Penyesuaian itu dilakukan dengan jalan memasukkan semua
                    ketentuan pasal-pasal ‘Agrarisch Wet 1870’ menjadi Pasal 51
                    IS 1925.  Selain itu, dikembangkan juga  peraturan hukum
                    tentang pejabat  Negara pembuat akta perbuatan hukum
                    atas tanah sebagai  benda  tetap,  maupun  bentuk  serta  cara
                    peralihan hak yang disebut ‘juridische levering’, suatu bentuk
                    yang peralihan hak maupun penyerahan tanah, yang tidak
                    diperlukan  selama penegakkan peraturan  hukum ‘Agrarisch
                    Wet 1870’.
                       Maka  cara   menegakkan   Hukum   Pertanahan   BW/
                    KUHPInd.   adalah dengan   cara  mengoreksi   peraturan   lama
                    untuk   disesuaikan   dengan perubahan   politik  hukum   baru
                    dan  membentuk   kelembagaan   maupun pejabat-pejabat
                    sesuai dengan bidang kewenangan urusannya  dalam sistim
                    pemerintahan  baru.  Bahkan  cabang  ilmu  hukum  baru  pun
                    dikembangkan untuk  menjawab  tantangan  masalah  hukum
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99