Page 118 - Biografi Managam Manurung
P. 118

Managam Manurung: Sestama BPN RI ...  103

              permudah monitoring dan evaluasi kegiatan yang ada serta meng-
              intensifkan pertemuan dan membangun kedekatan dengan para
              staf.
                  Terobosan lain yang dilakukan Pak Managam adalah mela-
              rang stafnya  baik  Kepala  Seksi (Kasi) dan  Kepala  Sub  Seksi
              (Kasubsi) untuk menemuinya, bahkan termasuk para Kepala
              Kantor Pertanahan jika memang tidak ada hal yang penting. Hal
              itu dilakukan agar volume pekerjaan tidak terlalu padat mengingat
              tanggungjawab gandanya sebagai Ka. Biro Orpeg dan Plt. Kakan-
              wil BPN Provinsi Jawa Timur.
                  Perbaikan dan penyempurnaan sarana dan prasarana Kanwil
              menjadi perhatian serius dari Pak Managam. Pak Managam ada-
              lah sosok yang sangat menyukai keindahan, keteraturan, dan
              kebersihan. Kebiasaannya ini selalu dibawa di manapun ia bertu-
              gas/ditempatkan. Selama menjabat sebagai Kakanwil BPN Pro-
              vinsi Jawa  Timur,  tercatat  berbagai perbaikan  dan  penyem-
              purnaan sarana dan prasarana kantor, mulai dari perbaikan atap
              kantor yang awalnya setiap hujan membuat air selalu masuk,
              bahkan menimbulkan banjir sampai ke selasar-selasar ruangan,
              kini sudah baik dan rapi. Perbaikan juga dilakukan pada setiap
              kamar mandi di kantor tersebut serta aula, dan ruang rapat.
              Kesemuanya dibuat dengan bagus, rapi, dan terkesan mewah.
                  Enam bulan semenjak Pak Managam menjabat di Jawa
              Timur, Kepala BPN RI Pak Joyo Winoto untuk pertama kalinya
              berkunjung ke Surabaya. Kegiatan tersebut sebenarnya tidak
              terjadualkan secara pasti, karena kebetulan saat itu nenek Pak
              Joyo meninggal. Pak Joyo yang sedang melakukan pembinaan
              PPAT di Medan langsung berangkat menuju Surabaya. Pak Joyo
              menghendaki untuk tidak dijemput dan tidak perlu ada acara
              penyambutan atau apapun. Pak Managam paham dengan
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123