Page 160 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 160

sistem  torrens  dengan publikasi positif  dalam  sistem pendaftaran
            tanah memperoleh keberhasilan,  terdapat beberapa hal  yang  perlu
            dilakukan  oleh pemerintah,  antara  lain:  pemahaman  pemerintah
            terkait  biaya  pengeluaran  dan  durasi  operasi  yang  dibutuhkan  pada
            sistem pendaftaran tanah yang baru, sosialisasi dan evaluasi seluruh
            penduduk Indonesia, perubahan peraturan perundang-undangan yang
            mengatur sistem pendaftaran tanah, dan terselesaikannya berbagai isu
            dan permasalahan terkait pertanahan.

            Kepastian hukum yang berkeadilan
                   Mengenai kepastian hukum, yang menjadi tujuan pendaftaran
            tanah di Indonesia, menurut Djoko Prakoso dan Budiman Adi Purwanto
            meliputi kepastian objek, kepastian hak, dan kepastian subjek. Kepastian
            objek adalah meliputi kepastian mengenai bidang teknis yang meliputi
            aspek fisik, yaitu kepastian mengenai letak, luas, dan batas-batas tanah
            yang bersangkutan. Kepastian hukum mengenai hak  tergantung  dari
            kebenaran data yang diberikan oleh pemohon hak dan adanya kesepakatan
            batas-batas tanah dengan pemilik berbatasan (contradictoire delimitatie)
            yang  secara  fisik  ditandai  pemasangan  patok-patok  batas  tanah  di
            lapangan. Dalam hal kepastian hukum subjek hak atas tanah, pemegang
            hak mempunyai kewenangan untuk berbuat atas miliknya, sepanjang
            tidak bertentangan  dengan  uu  atau melanggar hak  atau kepentingan
            orang lain. Beberapa hal  yang merupakan  faktor  penentu lahirnya
            kepastian  hukum, dapat dikelompokkan  ke dalam  landasan  yuridis-
            normatif, landasan sosio yuridis dan kebijakan pertanahan. Faktor-faktor
            tersebut secara formil maupun materiil mempunyai peranan yang sangat
            menentukan  timbulnya kepastian hukum hak milik  atas  tanah  yang
            telah memperoleh sertifikat (Sutedi  2012).
                   Seperti yang telah dikemukakan di atas, dalam hukum nasional
            kita  memang ada penarikan elemen  hukum adat.  Penarikan elemen
            hukum adat ke dalam hukum nasional dapat menimbulkan masalah
            karena  masyarakat  Indonesia  yang  pluralisme,  maka  perlu  adanya
            revisi  terhadap  UUPA  1960  dengan  Undang-Undang  Pertanahan.
                                        140
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165