Page 155 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 155

yang masih bersifat abstrak ke dalam bentuk peristiwa konkret, yakni
            penerbitan sertifikat (Marbun 2003).
                   Adanya gugatan oleh pihak lain yang merasa memiliki tanah ke
            pengadilan dikarenakan pendaftaran tanah dalam UUPA menggunakan
            sistem  publikasi  negatif  dan  negara  tidak  memberikan  jaminan.  Di
            dalam  sistem  publikasi  negatif, negara  tidak menjamin kebenaran
            data yang disajikan. Pendaftaran tanah dengan menggunakan sistem
            publikasi  negatif dilatarbelakangi oleh  hukum  tanah di  Indonesia
            yang  memaknai  dasar  hukum  adat,  di mana  jika  seseorang  selama
            sekian waktu membiarkan tanahnya dikerjakan, kemudian tanah itu
            dikerjakan orang lain yang memperolehnya dengan iktikad baik, maka
            hilanglah hak untuk menuntut kembali tanah tersebut.
                   Ketentuan dalam pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA, menyatakan
            sertifikat  tanah  yang  diterbitkan  berlaku  sebagai  alat  pembuktian
            yang kuat. Namun ketentuan ini belum dapat menjaminnya, karena
            dalam sistem negatif yang dianut dalam UUPA senantiasa memberikan
            kesempatan kepada seseorang yang merasa mempunyai hak yang lebih
            kuat  untuk menggugatnya ke  pengadilan  dengan mengemukakan
            bukti-bukti  hak  yang  dimilikinya  (Parlindungan  1991).  Ini  berarti
            sertifikat  tanah  yang  diterbitkan  bukanlah  alat  bukti  yang  mutlak.
            Sehingga  sertifikat  bisa  dibatalkan  sepanjang  ada  pembuktian  yang
            menyatakan ketidakabsahan sertifikat tanah (Effendie 1993).
                   Hal yang demikian  telah dinyatakan oleh  Mahkamah Agung
            dalam  putusannya Nomor 459  K/Sip/1975  tertanggal 18 September
            1975, berbunyi “mengingat stelsel negatif tentang register/pendaftaran
            tanah yang berlaku di Indonesia, maka terdaftarnya nama seseorang di
            dalam register bukanlah absolut menjadi pemilik tanah tersebut apabila
            ketidakabsahannya dapat  dibuktikan   oleh pihak lain”. Kelemahan
            sistem publikasi  negatif  ternyata  telah  diakui  oleh penjelasan pasal
            32 Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997. Kelemahan ini tentunya
            memberikan implikasi yang buruk terhadap pembangunan nasional,
            antara lain :


                                        135
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160