Page 157 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 157
tanah di setiap ibu kota daerah. Setiap hak atas tanah dicatat dalam
buku tanah dan salinan buku tanah yang dinamakan sertifikat
diserahkan kepada pemilik.
Sertifikat tanah menurut sistem torrens ini merupakan alat
bukti pemegangan hak atas tanah yang sempurna (paling lengkap)
serta tidak bisa diganggu gugat. Jika terjadi gugatan atau tuntutan oleh
pemilik hak atas tanah yang sebenarnya diberikan ganti rugi terhadap
pemilik yang sebenarnya melalui dana asuransi.
Sistem ini dibuat lebih sederhana, sehingga memungkinkan
orang dapat memperoleh keterangan dengan mudah, tanpa harus
melakukan “title search” pada akta-akta yang ada. Sistem pendaftaran
hak, bukan aktanya yang didaftar, tetapi haknya yang diciptakan dan
perubahan-perubahannya kemudian. Meskipun akta tetap merupakan
sumber datanya. Jadi, didalam sistem pendaftaran hak terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi dibuatkan suatu daftar isian. Pada
sistem pendaftaran hak, pejabat pendaftaran tanah akan melakukan
pengujian kebenaran data sebelum dilakukan pendaftaran hak di dalam
buku tanah. Jadi, pejabat pendaftaran tanah dalam hal ini bersikap aktif.
Adapun kelebihan sistem torrens sendiri jika dibandingkan dengan
sistem negatif, menurut penciptanya Robert Richard Torrens adalah :
1. Ketidaktahuan diganti dengan kepastian
2. Biaya-biaya peralihan berkurang dari pound menjadi
shilling dan waktu dari “bulan” menjadi “hari”
3. Ketidakjelasan dan berbelitnya uraian menjadi singkat dan
jelas
4. Persetujuan-persetujuan disederhanakan sedemikian rupa,
sehingga setiap orang akan dapat sendiri mengurusnya
5. Penipuan sangat dihalangi
6. Banyak hak-hak milik atas tanah yang berkurang nilainya
karena ketidakpastian hukum hak atas tanah dikembalikan
kepada nilai yang sebenarnya
137