Page 97 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 97

pertanian menjadi  satu  fokus minor  dalam  peta  ekonomi Kabupaten
            Sleman.  Hal  ini  dapat  ditunjukkan melalui  pertama, dalam  Rencana
            Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sleman Tahun 2017 yang
            telah  secara eksplisit  mengutarakan arah  kebijakan ekonomi daerah
            untuk  mewujudkan  ekonomi  yang  inklusif  dan  berkelanjutkan  dengan
            menitikberatkan pada pertumbuhan sektor primer untuk memperkecil
            ketimpangan. Berdasarkan RKPD Kabupaten Sleman tahun 2017 tersebut,
            langkah implementatif kebijakan ekonomi sangat terkait dengan sasaran
            pembangunan berupa angka-angka pertumbuhan ekonomi. Adapun arah
            pembangunan yang berfokus pada adanya perbaikan sistem pertanian
            hanya  terdapat  dalam  sedikit instrumen berupa kemandirian  pangan
            dan pengembangan pertanian.  Sayangnya,  hal  ini pun sangat  implisit
            dikarenakan  tidak menyentuh beberapa masalah inti  dari masalah
            pangan berupa pengalihan fungsi lahan yang signifikan.
                   Kedua, Perda Provinsi DIY Nomor 9 tahun 2009 tentang Rencana
            Pembangunan  Jangka  Panjang  Daerah  Tahun  2005-2025,  dimana  tidak
            ada penempatan  sektor pertanian  dalam  konstelasi perkembangan
            perekonomian masa depan dan dalam upaya perwujudan kesejahteraan
            dan kemandirian masyarakat DIY. Berdasarkan Perda Provinsi DIY Nomor 9
            tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun
            2005-2025, secara eksplisit telah menyebutkan bahwa visi pembangunan
            DIY adalah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2025 sebagai Pusat
            Pendidikan, Budaya, Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara
            dalam Lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera. Tidak
            adanya penempatan  sektor pertanian  dalam  konstelasi perkembangan
            perekonomian masa depan dan dalam upaya perwujudan kesejahteraan
            dan kemandirian masyarakat DIY, telah menjelaskan bagaimana pertanian
            semakin terpinggirkan dalam roda perekonomian DIY.
                   Ketiga, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
            2005-2025  yang menunjukkan bahwa  aspek keagrarian/pertanahan
            sebagai basis kesejahteraan bagi pertanian masih luput dalam perhatian
            negara. Pun adanya terma Indonesia sebagai negara agraris yang diyakini
            selama ini semakin terdistorsi oleh Negara kepulauan yang berorientasi
                                         77
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102