Page 96 - Tanah untuk Rakyat Laki-laki dan Perempuan Indonesia
P. 96

menunjukkan dinamika alih fungsi lahan secara lebih rasional dalam
            konteks  pembangunan  di  Kabupaten  Sleman.  Dalam  usaha  melihat
            struktur ekonomi yang ada di  Kabupaten  Sleman,  Produk  Domestik
            Regional  Bruto  (PDRB)  dapat  dijadikan  sebagai  pedoman.  PDRB
            merupakan  salah  satu indikator  penting  untuk mengetahui  kondisi
            ekonomi di suatu daerah dalam periode tertentu. Mengacu pada tahun-
            tahun sebelum adanya perubahan tahun dasar PDRB, perekonomian
            Kabupaten Sleman didominasi oleh empat sektor yaitu sektor pertanian,
            industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa.
            Namun dalam  beberapa  tahun  kontribusi  sektor  pertanian dalam
            pembentukan  PDRB  mengalami  penurunan.  Hal  ini  dapat  dilihat
            berdasarkan kontribusi  pertanian  tahun 2002  sebesar 17,25%,  tahun
            2003 sebesar 15,97%, tahun 2004 sebesar 15,07%, tahun 2005 sebesar
            14,71%, tahun 2006 sebesar 14,17% dan tahun 2007 sebesar 14,27%.
                   Kecenderungan di atas  sayangnya  tetap  berlanjut  paska
            adanya  perubahan  tahun  dasar  PDB  dengan  mengadopsi  rekomendasi
            Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  yang  tertuang  dalam 2008  System
            of National Accounts (SNA 2008), adanya kecenderungan menurunnya
            kontribusi  pertanian  dalam  PDRB  Kabupaten  Sleman  tetap  bertahan
            (BAPPEDA  2009).  Berdasarkan  hal  ini,  maka  dapat  dipahami  bahwa
            PDRB  telah  mengisyaratkan  bagaimana  fokus  dari  perekonomian  di
            Kabupaten Sleman saat ini telah mengalami pergeseran. Penguatan dari
            sektor perdagangan, hotel, restoran, dan fasilitas lainnya menunjukkan
            bagaimana proses dominasi wacana ekonomi baru non pertanian telah
            dilakukan  secara massif. Sedangkan  pertanian, meski memiliki  peran
            penting  dalam perekonomian,  tetapi  kecenderungan pertumbuhan
            lapangan usahanya  justru  menunjukkan posisinya  yang  terendah  dari
            kelima usaha dominan, dan bahkan tak ayal akan terus berkurang. Dalam
            hal ini, eksistensi pertanian kedepannya pasti semakin rawan di dalam
            struktur perekonomian di Kabupaten Sleman. Pertanian semakin tergerus
            oleh ekonomi arus baru yang mengeksklusi petani dari basis ekonominya.

                   Menilik  lebih  jauh  dari  penjelasan  di  atas,  berdasarkan  arah
            kebijakan pembangunan akan ditemukan semangat yang sama dimana
                                         76
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101