Page 102 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 102

sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 14 dan Pasal 16 Perkaban
                No. 4 Tahun 2010 jo Pasal 8 PP No. 11 Tahun 2010.
                 Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Serang Nomor 13/G/2012/
            PTUN-SRG di perkuat dengan Putusan Banding Nomor 251/B/2012/
            PT.TUN.JKT dan Putusan Kasasi Nomor 260 K/TUN/2013,
            menyatakan pengujian prosedur/formal, telah terbukti terdapat tahapan-
            tahapan yang tidak dipatuhi, oleh karenanya atas Keputusan TUN yang
            disengketakan terbukti pula mengandung cacat yuridis, maka pengujian
            dari segi substansi/material tidak dipertimbangkan lagi dan Keputusan
            TUN yang disengketakan yang dikeluarkan dinyatakan batal.
            3.  Kasus HGU PT Swarna Nusa Sentosa

                 Surat Keputusan yang menjadi  sengketa yang dimohonkan batal
            atau tidak sah oleh Penggugat serta mewajibkan Tergugat (Kepala BPN)
            untuk untuk mencabutnya adalah Keputusan Kepala BPN No. 60/PTT-
            HGU/BPN RI/2013 tentang Penetapan Tanah Terlantar yang berasal
            dari HGU No. 05/Bangka atas nama PT. Swarna Nusa Sentosa, terletak
            di Kecamatan Lepar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi
            Kepulauan Bangka Belitung.
                 Penggugat memiliki HGU Nomor 05/Bangka seluas 8.119,25
            hektar telah ditanami seluas kurang lebih 5.000 hektar dan sisanya sampai
            saat ini dalam proses pengerjaan Land Clearing (pengembangan), sejak
            Tahun 2011 sampai telah dibuka kurangh lebih 1.200 hektar, sehingga
            total luas lahan perkebunan yang telah diselesaikan kurang lebih 6.200
            hektar.
                 Penggugat telah menguasai hampir keseluruhan lahan dalam
            wilayah HGU dan telah dikerjakan/dimanfaatkan sebagai Perkebunan
            Kelapa Sawit sesuai dengan pemberian haknya. HGU tersebut telah
            dilekatkan Hak Tanggungan sebanya 2 (dua) kali, yaitu kepada PT. Bank
            Negara Indonesia pada Tahun 2005, namun sudah hapus pada Tahun
            2008, dan pada  Tahun 2008 kembali dilekatkan Hak  Tanggungan
            kepada PT. Bank Niaga

                   Dasar  dan alasan gugatannya bahwa  pada waktu  pembuatan
            Berita Acara Identifikasi dan Penelitian Tanah Terlantar harus dihadiri



                      BAB IV     Pembatalan Keputusan Penetapan Tanah Terlantar Dan Akibat Hukumnya  85
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107