Page 101 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 101

atas juga melanggar Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB)
            sebagaimana yang tersebut dalam doktrin, yaitu melanggar: Asas audi et
            alterem partem, Asas Pemberian Alasan, Asas Kecermatan.
                 Dalam pertimbangannya Pengadilan berkesimpulan dari segi
            prosedur/formal terdapat tahapan-tahapan yang tidak dipatuhi sebelum
            mengeluarkan  Keputusan  yang  disengketakan.  Pengujian  dari  segi
            prosedur/formal ini, adalah dengan cara mempedomani ketentuan
            Pasal 4 sampai dengan Pasal 13 PP No. 11 Tahun 2010 dan diperjelas
            dalam Pasal 3 Perkaban No. 4 Tahun 2010, yaitu yang pada pokoknya
            membagi tahapan sebelum penetapan tanah terlantar dikeluarkan.
            Dalam pertimbangnya Majelis Hakim menyatakan bahwa:
            1.)  Tahapan inventarisasi tanah terlantar atas terindikasi terlantar
                pada tanah HGB No. 23, 24, 22, tidak berdasarkan pada sumber
                informasi yang jelas, tidak berdasarkan laporan Kepala Kantor
                Pertanahan, laporan dinas/instansi lainnya, laporan tertulis dari
                masyarakat atau pemegang hak sebagaimana yang telah diatur
                dalam Pasal 4 ayat (2) Perkaban No. 4 Tahun 2010;

            2.)  Tidak ada analisis hasil inventarisasi untuk menyusun dan
                menetapkan target yang dilakukan indentifikasi dan penelitian dari
                Kepala Kantor BPN Provinsi Banten sebagaimana yang telah diatur
                dalam Pasal 7 ayat (3) Perkaban No. 4 Tahun 2010;
            3.)  Tidak ada Laporan hasil identifikasi dan penelitian dengan format
                lampiran 3 sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 8 ayat (2)
                huruf g Perkaban No. 4 Tahun 2010;
            4.)  Laporan akhir indentifikasi dan penelitian tanah, hanya untuk
                atas tanah HGB No. 21, 22,23, sedangkan HGB No. 24 tidak ada
                laporanya.

            5.)  Pengumuman peringatan I, tidak dapat dimaknai sebagai tahapan
                peringatan dan pemberitahuan sesuai ketentuan Pasal 14 ayat
                (1) Perkaban No. 4  Tahun 2010, karena waktu pengumuman
                peringatan I tersebut adalah sama dengan waktu pemberitahuan
                akan dilakukan identifikasi dan penelitian lapangan.
            6.)  Peringatan II dan III tidak sesuai dengan format lampiran 7 dan 8


            84  Penegakan Hukum Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106