Page 97 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 97

Kepala Kantor Wilayah”. Sedangkan Kepala Kantor Pertanahan sumber
            kewenangannya terdapat pada ketentuan Pasal 22 ayat (2) Perkaban No.
            4  Tahun 2010. Dengan demikian berdasarkan ketentuan-ketentuan
            tersebut, Kepala BPN dan Kepala Kantor Pertanahan adalah Pejabat
            Tata Usaha Negara yang berwenang melaksanakan urusan pemerintahan
            dalam lapangan pertanahan sehingga berwenang menerbitkan Surat
            Keputusan Penetapan Tanah Terlantar.
                   Hanya kepala BPN yang berwenang menetapkan surat keputusan
            tanah terlantar, selain kepala dianggap sebagai cacat yuridis dalam aspek
            wewenang, misalnya panitia C atau Kanwil Pertanahan keputusannya
            belum bersifat final, karena masih memerlukan persetujuan dari instansi
            atasan, maka dari itu panitia C dan Kanwil Pertanahan tidak menjadi
            Tergugat dalam peradilan TUN, Keputusan badan/pejabat TUN sebagai
            gugatan.

            C.  Pembatalan Keputusan Penetapan Tanah Terlantar Dengan
                Alasan Cacat Yuridis dalam Aspek Prosedur

            1.  Aspek Prosedur Penertiban Tanah Terlantar
                 Aspek prosedur merupakan salah satu syarat penting yang harus
            dipenuhi oleh suatu keputusan atau ketetapan yang diterbitkan oleh
            Badan atau Pejabat TUN. Aspek prosedur merupakan salah satu yang
            menjadi dasar putusan peradilan tata usaha negara untuk membatalkan
            sertipikat hak atas tanah disebabkan bahwa Badan atau Pejabat TUN telah
            melakukan perbuatan hukum mengeluarkan keputusan atau ketetapan
            karena adanya kesalahan yang bersifat “prosedur” dalam penerbitannya.
            Dengan  ditemukannya  adanya  kesalahan  prosedur  menjadikan  dasar
            alasan pengadilan dalam putusannya untuk menyatakan “batal” (nietig)
            keputusan tersebut.
                 Soehino menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan prosedur
            atau formal dari sebuah keputusan antara lain:

                “…..berhubungan dengan tatacara atau prosedur atau proses
                pembentukan ketetapan administrasi, dimulai dari persiapan
                sampai terbentuknya ketetapan administrasi, harus sesuai dengan
                syarat-syarat yang ditentukan. Ketetapan administrasi harus


            80  Penegakan Hukum Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102