Page 71 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 71

tidak memenuhi kewajiban tersebut, maka benda-benda di atasnya
               dikuasai langsung oleh negara. 78
            4.  Pemeriksaan Fisik Lapangan/ Obyek Sengketa
                 Salah satu kegiatan penyiapan data dan informasi tanah terindikasi
            terlantar yang akan dijadikan target identifikasi dan penelitian adalah
            pemeriksaan fisik berupa letak batas, penggunaan dan pemanfaatan tanah
            dengan menggunakan teknologi yang ada, melaksanakan ploting letak
            penggunaan dan pemanfaatan tanah pada peta pertanahan berdasarkan
            hasil pemeriksaan fisik.

                 Permasalahan pemeriksaan fisik lapangan di  sengketa tidak
            dilakukan  secara  memadai,  hanya  mendatangi  Kantor  Pemegang
            Hak dan hanya mengambil satu titik sampel di masing-masing areal
            obyek sengketa, serta tidak dilakukan ploting letak penggunaan dan
            pemanfaatan tanah sebagaimana mestinya, bahkan tidak turun ke
            lokasi areal yang dianggap terlantar yang dianggap sebagai pemeriksaan
            formalitas saja. Prosedur ini yang mewajibkan dilakukannya pemeriksaan
            fisik berupa batas dan ploting letak penggunaan dan pemanfaatan tanah.
            Tidak dilakukannya pemeriksaan fisik yang memadai mengakibatkan
            tidak memperoleh gambaran yang komprehensif atas kondisi riil di
            lapangan, berapa luasannya yang diterlantarkan dan berapa luas yang
            telah dimanfaatkan sebagai tanah terlantar.
                   Kelemahan dalam pemeriksaan fisik di lapangan, hal ini dapat
            dipahami karena berbagai keterbatasan dalam pelaksanaan birokrasi
            pertanahan dan keterbatasan sumberdaya manusia serta keterbatasan
            sarana dan prasarana. Keterbatasan ini beralasan, karena: a) lokasi tanah
            yang telah ditetapkan sangat jauh dari kota (kantor BPN) khususnya untuk
            areal HGU dan tanahnya dalam jumlah yang luas, untuk pemeriksaan
            fisik lapangan memerlukan waktu yang lama bahkan sangat sulit untuk
            memakai kendaraan roda empat, untuk daerah-daerah tertentu harus
            sewa kapal untuk sampai lokasi, untuk itu memerlukan biaya-biaya yang
            sangat besar, namun dalam prakteknya biaya-biaya pemeriksaan fisik di
            lapangan hanya berbasis Surat Perjalanan Dinas yang biayanya sangat



            78    Pasal 17, 18, 19, 20, 21, 22, dan Pasal 23 Perkaban No. 4 Tahun  2010
            54  Penegakan Hukum Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76