Page 74 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 74

upaya meningkatkan kemampuan masyarakat dan agar mempunyai
            kemampuan untuk melakukan proses pengambilan keputusan tentang
            dirinya dan lingkungan hidupnya;  Ketiga, koordinasi, sebagai upaya
            untuk  saling  memberikan  informasi  adanya  tanah  terlantar  ataupun
            apabila  ada perkara tanah  terlantar  sebagai  sengketa  di  pengadilan
            dengan memberikan data, fakta dan kesaksian dipersidangan.
                 Peran  serta masyarakat  dalam penertiban tanah  terlantar  dapat
                                                     80
            dilihat dari perjuangan Omah Tani Batang,  dalam memperjuangkan
            dan menegakkan keadilan sumber daya agraria dan pengelolaanya untuk
            meningkatkan penghidupan, derajat dan martabat kaum tani, dengan
            dengan cara aksi-aksi dengan reclaiming, pembabatan kebun, pendudukan
            lahan, pemblokiran akses jalan perkebunan, pemasangan spanduk atau
            papan protes, aksi massa. Usaha-usaha yang dilakukan Omah tani telah
            berhasil, misalnya pada Tahun 2004 BPN menyerahkan 800 sertipikat
            atas 52 hektar tanah sengketa di Desa Sindangdesa dan Desa Kebumen
            Kecamatan Tulis, Batang. Kemudian pada Tahun 2008 Perum Perhutani
            KPH Kendal menandatangani Memorandum of Understanding (MoU)
            perdamaian atas konflik tanah sejak 1967 di wilayah Desa Sengon, Desa
            Gondang, dan Desa Kuripan, Kecamatan Subah dengan 1.200 keluarga
            penggarap atas 152 hektar tanah yang dipersengketakan. Penyelesaian
            konflik dengan Perum Perhutani menjadi dasar proses ecolabeling tingkat
            dunia dengan supervisi dari Word Mark. Pada 2010 anggota Omah Tani
            sebanyak 145 kepala keluarga mendapatkan tanah sedimentasi seluas 46
            hektar di Desa Kuripan, Kecamatan Subah. 81
                 Peran serta Omah  Tani dalam penertiban tanah terlantar PT
            Tratak Batang melalui perjuangan panjang.  PT Perkebunan  Tratak



            80   Omah Tani dulunya adalah  Forum Perjuangan  Petani dan Nelayan Batang
                Pekalongan (FP2NBP),  didirikan pada Tahun 1999,  karena terjadi  pemisahan
                organisasi berdasar administrasi wilayah, FP2NBP berubah nama menjadi Forum
                Perjuangan  Petani  Batang  (FPPB),  pada  Tahun  2009  FPPB  bermetamarfosis
                menjadi Omah Tani yang di pimpin oleh Handoko. Hilma Safitri, Gerakan Politik
                Forum Paguyuban Petani Kabupaten Batang (FPPB), (Bandung: Yayasan Akatiga,
                2010), hlm 48.
            81   Dian Aries  Mujiburohman dan  Westi Utami,  Penertiban  dan  Pendayagunaan
                Tanah Terlantar Eks PT. Perkebunan Tratak Batang, dalam Reforma Kelembagaan
                dan  Kebijakan Agraria: Hasil Penelitian Strategis (Yogyakarta: STPN Press, 2015),
                hlm 202-206.

                                             BAB III     Penegakan Hukum Tanah Terlantar  57
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79