Page 72 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 72

minim, bahkan harus keluar biaya pribadi, tidak sebanding dengan
            nilai  yang ditetapkan sebagai tanah terlantar, jika dirupiahkan nilainya
            milayaran; b) sumber daya manusia dan teknologi yang terbatas.
            5.  Peran Serta Masyarakat
                 Proses penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar terkandung
            konsep partisipasi dan pemberdayaan. Dalam konsep partisipasi,
            masyarakat sekitar lokasi dapat berperan serta dalam bentuk melaporkan
            keberadaan  tanah terlantar. Ketentuan yang  mengatur peran  serta
            masyarakat dalam penertiban tanah terlantar telah diakomodir dalam
            Pasal 4 ayat (2)  Perkaban No. 4 Tahun 2010 yang berbunyi sebagai
            berikut: “Informasi tanah terindikasi terlantar diperoleh dari hasil
            pemantauan lapangan oleh Kantor Wilayah, Kantor Pertanahan, atau
            dari laporan dinas/instansi lainnya, laporan tertulis dari masyarakat, atau
            pemegang hak”. Sedangkan dalam konsep pemberdayaan masyarakat
            dapat mengusulkan pemanfaatan tanah sesuai peraturan dan kebutuhan
            setempat, sebagaimana tertuang dalam Pasal 15 ayat (1) PP No. 11 Tahun
            2010 menyatakan: “Peruntukan penguasaan, pemilikan, penggunaan,
            dan pemanfaatan tanah negara bekas tanah terlantar sebagaimana
            dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) didayagunakan untuk kepentingan
            masyarakat dan negara melalui reforma agraria dan program strategis
            negara serta untuk cadangan negara lainnya”.

                 Partisipasi masyarakat dalam penertiban tanah terlantar menjadi
            hal yang sangat penting ketika diletakkan di atas keyakinan bahwa
            masyarakatlah yang paling tahu apa yang menjadi kebutuhan dan masalah
            yang dihadapi oleh masyarakat. Partisipasi ini dapat diwujudkan dalam
            bentuk tenaga, uang, barang material, ataupun informasi yang berguna
            bagi pelaksanaan penertiban tanah terlantar. Selain itu, partisipasi
            masyarakat  untuk  meningkatkan  usaha  perbaikan  kondisi  dan  taraf
            hidup masyarakat yang bersangkutan, apabila tanah dari penertiban
            tanah terlantar dapat didayagunakan untuk kepentingan masyarakat itu
            sendiri. Menurut Upholf partisipasi masyarakat dapat diinterpretasikan
            bermacam-macam di antaranya partisipasi adalah gerakan masyarakat
            untuk terlibat dalam proses pembuatan keputusan, dalam pelaksanaan
            kegiatan, ikut menikmati hasil dari kegiatan tersebut, dan ikut serta


                                             BAB III     Penegakan Hukum Tanah Terlantar  55
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77