Page 76 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 76

Tabel 7. Realisasi Redistribusi Tanah Era Jokowi di Basis KPA
                                                              Jumlah Penerima
                                        Organisasi    Luas
                   Nama Lokasi                                Obyek Redistri-
                                           Tani       (Ha)
                                                              busi Tanah (jiwa)
             Desa Mangkit, Kec. Belang,  Serikat Petani   444             491
             Kab. Minahasa Tenggara,   Minahasa
             Provinsi Sulawesi Utara
             Desa Pamegatan, Kec.      Serikat Petani   220,46            557
             Cikajang, Kab. Garut,     Badega
             Provinsi Jawa Barat
             Desa Pasawahan, Kec.      Serikat Petani   30,9              100
             Banjarsari, Kab. Ciamis,   Pasundan
             Provinsi Jawa Barat       -Ciamis
             Desa Tumbrek, Kec. Bandar,  Forum        89,841              425
             Kab. Batang, Provinsi Jawa   Perjuangan
             Tengah                    Petani Batang
                      Jumlah                        785,201             1.573
            Sumber: Konsorsium Pembaruan Agraria,  Catatan Akhir Tahun 2018  Konsorsium
                   Pembaruan Agraria: Masa Depan Reforma Agraria Melampaui Tahun Politik,
                   (KPA 2019), hlm 55.

                 LPRA Desa Mangkit, Minahasa  Tenggara merupakan lokasi
            redistribusi tanah eks HGU perkebunan swasta seluas 444 hektar kepada

            491 penggarap. Desa Mangkit telah berkonflik selama kurang lebih 30
            Tahun lamanya. LPRA di wilayah konflik PTPN (BUMN) dan kawasan
            hutan (Perhutani, HTI dll.) hingga saat ini masih belum menemukan
            titik  terangnya.  Selain  itu,  catatan  dari  pengalaman  redistribusi  di  4
            lokasi menunjukkan bahwa, pemerintah bersifat “menunggu bola”

            untuk mensertifikatkan. Proses penataan ulang struktur pemilikan dan
            penggunaan tanah, penataan ulang desa, serta penataan produksi dan
            ekonomi secara kolektif disiapkan oleh masyarakat atas dasar kesadaran

            kritis reforma agraria, bukan karena “satu paket” kebijakan. 84



            84   Konsorsium Pembaruan  Agraria,  Catatan Akhir Tahun 2018  Konsorsium
                Pembaruan Agraria: Masa Depan Reforma Agraria Melampaui Tahun Politik, (KPA
                2019), h 55.

                                             BAB III     Penegakan Hukum Tanah Terlantar  59
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81