Page 67 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 67
Konsolidasi Tanah, Tata Ruang, dan Ketahanan Nasional 53
Akhirnya, secara tidak disengaja timbul kesan bahwa eksistensi
masing-masing persil tanah yang disertipikatkan itu sebagai
bagian-terpadu dari ruang atau wilayah yang lebih luas, menjadi
hilang dari kesadaran para Sumber Daya Manusia Pertanahan
(SDM Pertanahan). Tugas pertanahan seola-olah tereduksi
menjadi sekedar legalisasi asset atau melaksanakan, administrasi
pertanahan dalam arti sempit, atau tata usaha pertanahan. Oleh
karena itu, ketika ada kegiatan pertanahan komprehensif yang
ingin menata kembali penguasaan dan pemilikan tanah serta
penggunaan dan pemanfataan tanah seperti KT, kegiatan ini
dipandang sebagai something beyond the call of duty. Dalam
kesadaran yang demikian, maka sulit mengembalikan obsesi
untuk menjadikan KT sebagai kegiatan pertanahan komprehensif
yang menjadi idola kebijakan pertanahan, sebagaimana pernah
dicita-citakan oleh para senior pertanahan di tahun 1990-an.
4. Belum efektifnya sinergisme kelembagaan
Sinergisme (synergy atau synergism) antara otoritas
13
pertanahan dengan Pemda untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan KT adalah persoalan kronis yang belum mendapat
penyelesaian sampai saat ini, sehingga mengakibatkan tidak
dapat mewujudkan penyelesaian pembangunan infrastruktur
seperti konstruksi jalan serta sarana dan prasarana
lainnya. Kerapkali ditemukan bahwa pelaksanaan KT tidak
14
ditindaklanjuti dengan pembangunan prasana jalan, apalagi
13 http://www.visualsynonyms.com/43030/synergy, Diunduh 2
September 2015.
14 Yuswanda Tumenggung, loc. Cit.