Page 28 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 28
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
bangunan nasional Orde Lama agar tujuan “Revolusi dan
Pembangunan Indonesia” dapat tercapai dan “jalan
industrialisasi negara dan mekanisasi pertanian” dapat
ditempuh untuk menuju “Sosialisme ala Indonesia”.
Dengan demikian, revolusi dan pembangunan Indone-
sia memiliki dimensi “anti-imperialisme dan pengha-
pusan sepenuhnya sisa-sisa feodalisme”. 9
Penerbitan UUPA 1960 merupakan hasil dari proses
panjang sejak Indonesia merdeka. Reforma Agraria yang
dicerminkan melalui UUPA dan UUPBH 1960 merupa-
kan agenda bangsa. Ia bukanlah mewakili kepentingan
golongan, komunis misalnya, yang seringkali dituduh-
kan. Sebaliknya, UUPA bersifat antikomunis, sebab ia
menyarankan kepemilikan individu yang justru berla-
wanan dengan prinsip komunalisme dalam ideologi
komunis. Hal ini sering luput dari perhatian.
Selama proses perancangan hukum nasional yang
mengatur perombakan penguasaan tanah yang kemu-
dian lahir sebagai UUPA 1960 tersebut, telah dilakukan
upaya land reform di beberapa daerah dalam lingkup lokal.
Misalnya, di Banyumas dilakukan penghapusan desa-
desa perdikan yang saat itu elit-elitnya menguasai
sebagian besar kepemilikan tanah di desa. Penghapusan
ini terjadi melalui UU No. 13 tahun 1946. Demikian juga
9 Amanat Presiden Soekarno tentang Pembangunan Semesta
Berentjana, 28 Agustus 1959.
7