Page 37 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 37
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
seperti ini sebagai Pandangan Residual, yakni pandangan
bahwa kemiskinan secara umum disebabkan oleh kurang
terintegrasinya penduduk desa ke dalam perekonomian
yang dominan. Bertentangan dengan ini adalah
pandangan yang sebaliknya, yakni Pandangan Relational,
di mana kemiskinan diterangkan justru sebagai akibat
integrasi masyarakat tani lebih jauh ke dalam perekono-
23
mian dominan. Pendekatan berbeda di dalam mengana-
lisa kondisi petani dan masyarakat desa yang lebih
bersifat relasional ini telah dikembangkan sejak lama,
yang intinya adalah menolak anggapan masyarakat desa
sebagai homogen dan menolak pandangan residual
mengenai kemiskinan. Pendekatan ini berusaha membuk-
tikan bahwa masyarakat desa sudah sejak lama ter-defe-
rensiasi ke dalam lapisan berdasarkan penguasaan terha-
dap sumberdaya agraria dan non-agraria. 24
Hasil studi SAE/Survey Agro Ekonomika di desa-
desa Jawa misalnya telah memperlihatkan bahwa petani
gurem dan petani tanpa lahan adalah 85% dari jumlah
petani, namun mayoritas petani ini hanya menguasai seki-
tar 36% dari lahan pertanian. Sebaliknya golongan petani
kaya 6% dari jumlah petani menguasai sekitar 42% dari
23 Saturnino Jr. Borras, Agrarian Change and Peasant Studies:
Changes Continuities and Challenges-An introduction. Journal of Peas-
ant Studies, Juni 2009.
24 Bandingkan juga dengan, Jan Breman, The Village on Java and
The Early Colonial State, Rotterdam: CASP, 1980.
16