Page 38 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 38
Kondisi dan Perubahan Agraria Desa Ngandagan ...
25
tanah pertanian. Pincus yang meneliti 17 desa tersebar
di Jawa Barat, Tengah dan Timur sekitar 10 tahun setelah
penelitian Wiradi dan Manning, mencatat persentase
petani tanpa lahan yang tinggi merata di seluruh
kawasan yang diteliti. Rata-rata petani tanpa lahan untuk
desa-desa yang diteliti di Jawa Tengah adalah 50%, di
26
Jawa Timur 56,5%, dan di Jawa Barat 46,8%. Persentase
petani tanpa lahan dan petani gurem tidak saja tinggi,
namun juga memperlihatkan kecenderungan meningkat.
Rusastra memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan
petani gurem, dari 69,7% tahun 1993 meningkat menjadi
74,6 pada tahun 2003. Fakta ini mendapat makna khusus
27
ketika bersamaan dengan itu ketimpangan penguasaan
tanah juga meningkat, yang ternyata dari peningkatan
angka gini-ratio dari 0,54 pada tahun 1970 menjadi 0,71
pada tahun 2003. Penelitian-penelitian yang dilakukan
28
oleh SAE di tahun 1980-an terhadap dampak dari
25 Wiradi, Gunawan & Chris Manning, 1984, Landownership,
Tenancy and Sources of Household Income. Community Patterns from
a Partial Recensus of Eight Villages in Rural Java. Rural Dynamics
Series No. 29. ISSN 0216 – 2709. Studi Dinamika Pedesaan. Yayasan
Penelitian Survey Agro Ekonomi. Bogor, Indonesia. September 1984.
26 Jonathan Pincus, Class, Power and Agrarian Change. New
York: St. Martin Press Inc. 1996.
27 Rusastra, I Wayan, 2008, Land Economy for Poverty Reduc-
tion: Current Status and Policy Implications. CAPSA Palawija News
vol.25/No.1 Apri 2008.
17