Page 113 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 113
Petani Membuat Sejarah Sendiri
yang mereka inginkan dalam komunitas mereka, mengingat
kebutuhan masyarakat yang berbeda seperti iklim, geografi,
preferensi makanan, percampuran sosial dan sejarah”
(2007, 88, 91).
Apa yang menjadi masalah di sini berangkat dari
problematika bahwa apakah masalah agraria dapat
diselesaikan untuk modal, atau tenaga kerja. Daripada
melihat petani sebagai seorang perampas dari politik kelas
revolusioner, Via Campesina memutuskan asumsi ruang
waktu dari teori sosial klasik serta mempolitisasi pengertian
dari “perluasan reproduksi” kapital. Hal ini untuk melihat
pencabutan hak petani dari modal/tenaga kerja yang
memotong kaum tani sehingga membuat tenaga mereka
juga ikut terampas dan menjadi pengangguran. Dengan
demikian, mobilisasi petani adalah artikulasi kompleks
yang terjadi pada krisis kapitalisme neoliberal. Pandangan
ini menolak asumsi teleologis tentang kelas dan akumulasi
yang berasal dari pemahaman produktivitas gerakan kapital
melahirkan pandangan mengenai bahwa modal adalah
bagian dari relasi dan sirkuit produksi. Dengan cara ini
organisasi politik yang diprivatisasi dan memunculkan
representasi dari pasar global sehingga muncul usulan
untuk merestorasi masyarakat dan lembaga-lembaga
internasional yang bergerak dalam bidang hak asasi.
Demikian reformulasi masalah tentang hak-hak, repro-
duksi sosial dan keberlanjutan, petani membuat gerakan
agraria memunculkan permasalahan agraria tentang pa-
ngan, di mana makanan merupakan perwujudan dari aspek
sosial, budaya dan ekologis, lebih dari sekedar nilai
materi. Seperti ungkapan gerakan petani dalam E-Forum
for Farmers yang juga termasuk dalam Via Campesina,
menyatakan:
Seorang harus kembali membangun hubungan dengan
mother earth mereka—yang telah memelihara mereka—
99