Page 116 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 116
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
Selain merusak reproduksi sosial pada hubungannya
dengan tanah, kapitalis neoliberal juga menghasilkan
‘Planet kumuh’ yang mengungkapkan batas-batas sosial
dan ekologi dari narasi pembangunan yang dianutnya.
Persediaan tenaga kerja yang tidak terbatas dari pedesaan
yang bermetamorfosis menjadi pasokan pengangguran
yang tak terbatas yang kemudian menghuni habitat baru
perkampungan kumuh. Marx (1967) berpendapat, modal
adalah awal dari kepemilikan, sebagai metodologis yang
tepat sebagai titik analisis. Tetapi ini tidak berarti bahwa
dari subordinasi kepemilikan lahan secara ekologis atau
bahkan sosial tepat, bahkan dalam memajukan masyarakat
sosialis yang ideal sekalipun. Seperti Duncan mengklaim:
Sarana yang tepat, untuk cukup memberikan alasan
sehingga berpotensi secara permanen adalah, sosialisme
akan menjadi pola yang kompleks dari unsur federasi
pada masyarakat dunia yang tersebar, yang masing-
masing akan menyadari bahwa mereka tinggal dalam
lingkungan hidup di dalam siklus lokal masing-masing
dan secara kolektif, sehingga mereka harus menyisipkan
kegiatan pertanian dan industri. Akan ada pembagian
kerja yang kompleks namun melibatkan beberapa
skala dari entitas sosial; lingkungan, kota, daerah, dan
seterusnya sampai tingkat global dan semua itu saling
terkait satu sama lain. Konsepsi ini sesuai dengan prinsip
sentralitas pertanian yang secara eksplisit harus
berhubungan dengan jelas, meskipun sulit dipahami.
Tuduhan bahwa ada kecenderungan mendapat saran
dari seorang anti-modern, bahkan kaum tani yang
mendekati masalah sosial. Titik kuncinya adalah peno-
lakan dengan klaim bahwa semua kasus modernitas
tergantung dan digantungkan harus dengan meming-
girkan pertanian. (1996,48-9).
102