Page 121 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 121

Petani Membuat Sejarah Sendiri

                    adalah petani yang berakar secara budaya di tempat
                    mereka sendiri. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah,
                    membangun jembatan solidaritas satu sama lain dengan
                    saling menghormati keunikan tempat  yang kita miliki
                    masing-masing dalam komunitas kita sendiri, di negara
                    kita sendiri. Ini jembatan yang akan mempersatukan kita
                    pada isu-isu atau di tempat-tempat di mana kita ha-
                    rus bertemu di tingkat global. (Anggota Pendiri Via Cam-
                    pesina, Nettie Wiebe, dikutip dalam Ainger2003,10-11)
                    Laura Carlsen (2007) melaporkan dari Via Campesina
               internasional 2006 dalam sebuah forum di Mexico City:
                    Untuk sebagian besar petani di Meksiko, Asia selalu
                    tampak secara harfiah dan kiasan seperti dunia yang
                    terpisah dari mereka. Tapi ketika Uthai Sa Artchop dari
                    Thailand menjelaskan bagaimana perusahaan-perusa-
                    haan transnasional berusaha untuk mematenkan dan
                    mengkontrol variasi  benih padi mereka. Petani Meksiko
                    menyadari bahwa beras Thailand adalah sama dengan
                    jagung mereka juga. Ketika petani dari  Indonesia,Tejo
                    Pramono berbicara tentang bagaimana pengiriman uang
                    dari putra dan putri yang bekerja di Hong Kong dan
                    TimurTengah dapat mensubsidi sebuah desa yang
                    sekarat, petani Meksiko memikirkan sanak saudara
                    mereka sendiri yang dipaksa untuk bermigrasi ke
                    Amerika Serikat.
                    Kedua belah pihak setuju dengan masing-masing
                    deskripsi  tentang hilangnya pasar untuk impor, turunnya
                    harga produsen karena persaingan yang tidak sehat, dan
                    pemotongan dari pemerintah kepada produsen kecuali
                    para eksportir besar. Kasus krisis tortilla yang terjadi pada
                    bulan Januari di Meksiko yang juga diiringi dengan ter-
                    jadinya krisis minyak kelapa di bulan Mei di Indonesia,
                    saat itu harga kedua bahan pokok tersebut melonjak aki-
                    bat pengalihan untuk agrofuel dan kontrol pasar global.


                                                                  107
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126