Page 125 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 125
Petani Membuat Sejarah Sendiri
akan digunakan untuk menempatkan dan mengembang-
kan subjektivitas baru. Dengan tanda yang sama, makro-
politik disaring melalui pengalaman tertentu.
Jadi, dalam mewakili “environmentalism of the
poor”, Martinez-Alier mengklaim konflik lingkungan
sering diungkapkan melalui dialektika ‘makro/mikro yang
berakar pada benturan pada standar nilai yang akan
diterapkan, seperti pada kasus kehilangan keanekaragaman
hayati atau warisan budaya, atau kerusakan pada mata
pencaharian manusia, atau pelanggaran hak asasi manusia
dan atau hilangnya nilai-nilai suci, yang dibandingkan
dalam keseimbangan untuk meraih keuntungan eko-
nomi dari proyek pertambangan atau dari industri-industri
ekstraksi tambang minyak.
Selanjutnya kritik ekologi Via Campesina yang “me-
lokalisasi” tema universal:
Isu-isu global tentang lingkungan hidup seperti
konservasi keanekaragaman hayati, ancaman pestisida
dan penghematan energi, ditransformasikan menjadi
argumen lokal untuk perbaikan kondisi kehidupan dan
untuk petani bertahan hidup, yang mana mereka sedang
belajar untuk melihat pekerjaan mereka tidak lagi sebagai
pekerjaan yang ditakdirkan untuk punah. Ini bukan
fenomena pasca-modernitas, di mana beberapa kehi-
dupan (atau mencoba membuat penghidupan) dengan
membeli saham Monsanto. yang lain dengan penuh se-
mangat memakan daging babi dengan kedelai transgenik,
yang lainnya makrobiotik, dan masih orang lain
melakukan pertanian organik. Ini lebih merupakan rute
baru modernitas, jauh dari apa yang dikatakan Norman
Borlaug. Sebuah modernitas yang berdasarkan diskusi
ilmiah dengan menghormati pengetahuan adat dan
meningkatkan ecologi ekonomi, kesadaran pada ketidak-
pastian, kebodohan dan kompleksitas lainnya, dan
bagaimanapun kepercayaan pada kekuatan pikiran.
111