Page 122 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 122
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
Subjektivitas transformasi gerakan kedaulatan pangan
beroperasi secara simultan di seluruh dan di dalam bagian
tertentu.laporan Carlsen mengulangi subjektivitas co-
produksi petani dalam krisis neoliberal, dan berbagai
dampak negatifnya pada petani di seluruh dunia. Saat ia
bertanya,” siapa yang akan berpikir bahwa di era globali-
sasi, kelemahan petani terbukti menjadi kekuatan mereka?”
ini merupakan cara lain untuk mengamati konvergensi
antarbangsa mengenai politik petani melalui berbagi
pengalaman pemerintahan neoliberal. Ini mewakili dimensi
pemersatu dalam ‘kesatuan keragaman’ politik dari gerakan
kedaulatan pangan.
Dalam organisasi gerakan, transformasi kesadaran
bukanlah prestasi semalam atau yang seharusnya sudah
ditakdirkan dalam lintasan spatio-ekonomi dan sejarah
budaya nya yang bervariasi. Ini lebih dikarenakan oleh
pengalaman yang berbeda, proyek transformasi melibatkan
ambiguitas interpretatif, seperti yang ditunjukkan dalam
penelitian Wolford tentang gerakan petani tak bertanah di
Brasil. Misalnya di wilayah timur laut Brasil, di mana
organisasi MST kesulitan ditafsirkan sebagai pendiri dari
“individualisme”. Wolford mencatat bahwa hubungan
yang lemah antara pendatang terhadap gerakan ini akan
disaring melalui pengalaman mereka atas hak tanah dalam
sistem perkebunan, di mana lahan adalah cakupan dari
nilai-nilai budaya yang melebihi fungsinya sekedar sebagai
alat produksi. Dalam hal ini, sebaliknya untuk kepengu-
rusan investasi ideologis dalam nilai kolektif penempatan
lahan, gerakan pendatang bertujuan untuk mengakses
tanah melalui bentuk individual ‘“lokalisasi”, yang berasal
dari tuntutan sejarah mereka karena menjadi “tawanan
“patronase perkebunan. Subjektivitas petani selatan Brasil
berbeda, di mana petani kecil yang memutuskan untuk
bergabung MST “diikat” ke dalam bentuk produksi yang
108