Page 118 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 118
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
oleh pihak oposisi dari Via Campesina sebagai keterlibatan
negara dalam proyek neoliberal (termasuk oposisi untuk
G-20 yang mengkampanyekan politik perdagangan bebas
di Cancun), dan tujuan politik re-territorializing negara
dari dalam (Agrarian citizenship) dan juga dari luar melalui
lembaga multilateral yang didedikasikan untuk perdagang-
an yang adil serta keadilan dunia (Bove dan Dufour
2001). Pada dasarnya,”kedaulatan pangan” berfungsi
untuk membentuk dominasi wacana sebagai slogan
pergerakan dan sebagai taktik politik untuk memperoleh
traksi dalam politik ekonomi internasional dalam
perjalanannya ke arah moral ekonomi global yang teror-
ganisir yang meliputi “keuntungan bersama” sebagai
pengiring untuk “keunggulan komparatif ” dan lisensi
neoliberal atas manipulasi perusahaan terhadap sistem
negara dan perekonomian dunia selayaknya papan catur
yang digunakan untuk mengakumulasi.
Dalam terminologi sejarah dunia, gerakan petani
berdiri di tepi gerakan sebelumnya yang konsern terhadap
perjuangan hak dan kemandirian (self-determination).
Tentu saja, apa yang dimaksud self-determination disini
adalah pertanyaan yang hanya dapat diajukan dan dijawab
oleh sejarah. Argumen saya adalah bahwa hal tersebut
bukanlah masalah hak-hak petani itu sendiri . Sebaliknya,
juga merupakan hak-hak yang dalam wacana ini juga
menyangkut keberlanjutan masalah sosial dan ekologi yang
digerogoti oleh proyek neoliberal. Membalik pencabutan
kepemilikan (dispossesion) yang telah terjadi dan mela-
kukan reclaiming hak untuk menggarap lahan, adalah
tindakan umum dari reproduksi sosial dan reproduksi
ekologi, dan semua itu penting untuk menyokong 2,5-3 juta
pedesaan yang miskin yang terabaikan oleh rezim
perusahaan pangan.
Visi kedaulatan pangan adalah menentang monopoli
bahan pangan pada rezim perdagangan yang secara tidak
104