Page 124 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 124

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            prinsip-prinsip demokrasi bahwa kedaulatan pangan
            “hidup” dengan atau melalui pelatihan-pelatihan dan pro-
            gram yang ditujukan pada  isu gender, kelas dan hubungan
            etnis.
                 Micro-politik mengartikulasikannya dengan makro-
            politik dalam arti bahwa kekuatan gerakan-gerakan
            individu mengacu pada kemampuan anggota untuk
            mengakui dan menghubungkan kondisi khusus mereka
            dengan proyek politik organisasi. Tujuan melakukan
            pembukaan akses terhadap tanah selain sebagai properti
            juga sebagai syarat untuk melatih tenaga kerja penggarapan
            lahan atau melindungi kebudayaan petani yang sudah
            lemah. Namun demikian di dalam semua kasus,
            perjuangan pada lahan (contoh kerja sama dalam tubuh
            MST, jaringan pelatihan petani lintas-negara, jaringan
            kebijakan lokal,  serikat pertanian kecil seperti Movimento
                           44
            de pequenos agricultores yang mengadvokasi korban
            argribisnis)  bertahan melalui subjek refleksif dengan
            kapasitas untuk membiaskan perjuangan mereka melalui
            masalah-masalah pembangunan, sosial, kewarganegaraan
            dan co-produksi dari pola hidup yang berkelanjutan.
            Sementara mikro-politik adalah substansi dari gerakan,
            makro-politik merupakan dunia sosial dan sejarah yang


            44  Di Thailand sebagai contoh petani semi-kering di timur laut yang
               mengorganisir “jaringan kebijakan lokal” menggunakan konsep
               “pembelajaran aliansi” untuk memperbaiki hubungan ekologikal
               lokal untuk mendukung isu kesehatan, sebelum mereka dapat ilmu
               dalam praktek agrikultur. Semenjak krisis finansial pada tahun 1997,
               aliansi ini telah mendukung patnership antara jaringan dan
               pemerintah, untuk meningkatkan konservasi air, partisipasi
               teknologi, managemen komunitas perhutanan dan kemajuan
               keanekaragaman hayati. Tujuannya adalah untuk mengubah
               monokultur menjadi intergrasi, diversifikasi pertanian dan
               pembangunan komunitas dan untuk mengubah lembaga negara
               menjadi paradigma keberlangsungan pedesaan (Ruaysoongnerm
               and de Vries 2005). Lihat juga Holt-Gimenez (2006).


            110
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129