Page 108 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 108
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
Dalam arti lain, gerakan kedaulatan pangan mem-
bentuk peningkatan signifikan dalam representasi politik
ekonomi (Patel 2006) yang menggabungkan politisasi
kebijakan neoliberal yang mengklaim hak-hak melebihi
pasar dengan identitas agraria yang berdasarkan nilai
kompleks yang dirajut bersama dengan subjektivitas
ekologis dan pelayanan sebagai syarat untuk keberlanjutan
sosial dan lingkungan. Cara bertahan para petani tidak
hanya sekedar untuk melestarikan budaya, namun
penguatan praktek budaya yang berkomitmen untuk me-
ngatasi subordinasi pangan dan pertanian untuk menetap-
kan harga juga menjadi penting. Dengan demikian, gerakan
kedaulatan pangan menegaskan tidak membandingkan
pertanian dan diversifikasi pangan dengan pertukaran-nilai
dari rezim monokultural yang sasarannya adalan pangan
yang kemudian mengakibatkan penggabungan produksi
dan konsumsi ke dalam proses akumulasi kapital secara
umum. Di saat yang sama, itu merupakan politik ‘kewarga-
negaraan berbasis agrarian (agrarian citizenship)’ (Wittman
2005), yang berbasis dan berkoalisi dengan gerakan
keadilan sosial lainnya di pinggiran, atau di tengah proses
perluasan reproduksi kapital. Jadi, Movimento dos Trabal-
hadores Rurais Sem Terra (MST) merekonstruksi “pede-
saan” sebagai dasar kewarganegaraan untuk menghadapi
kelas elit Brasil dan politik neoliberal, dengan mengem-
bangkan bentuk koperasi tenaga kerja pedesaan, mempro-
duksi bahan makanan pokok bagi pekerja miskin, dan
membangun aliansi serta menawarkan mata pencaharian
untuk pengangguran di perkotaan (Wright dan Wolford
2003). Dan IPC for Food Sovereignty mengusung ide
“kedaulatan pangan” bukan hanya visi tetapi juga platform
bersama perjuangan yang memungkinkan untuk terus
membangun kesatuan dalam keanekaragaman. Reforma
agraria dan kedaulatan pangan berkomitmen untuk sebuah
94