Page 104 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 104

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            suatu solusi politik  untuk menangani bencana indus-
            trialisasi neoliberal.
                 Perbedaan spasial dibingkai dengan sangat apik
            melalui penjabaran kontemporer Harvey mengenai
            perlawanan (‘anti-globalisasi’) sebagai “gerakan melawan
            akumulasi dengan penjarahan (accumulation by dispos-
            sesion)” dan gerakan di sekitar “perluasan reproduksi”
            (2005, 203). Yang pertama mengacu pada gerakan tani,
            mereka menentang penggusuran, penarikan subsidi publikc
            untuk pertanian kecil, dan apropriasi lingkungan,
            pengetahuan dan budaya, yang menguatkan nilai-nilai dan
            budaya di luar hubungan akumulasi modal. Yang terakhir
            ini termasuk gerakan dimana ‘eksploitasi upah buruh dan
            kondisi menentukan “upah sosial” sebagai pusatnya (2005,
            203). Harvey mengklaim bahwa upaya untuk menemukan
            hubungan organik antara perbedaan gaya gerakan
            merupakan ‘sebuah desakan teoretis dan beban praktis’
            (2005, 203).
                 Perdebatan ini juga menyangkut politik Via Cam-
            pesina yang menyatukan resistensi tersebut secara seimbang
            dalam menghubungkan  kuatnya  gerakan  ketahanan
            pangan dengan percepatan  penghilangan hak kaum
            tani. Industrialisasi neoliberal pertanian dalam skala dunia
            secara bersamaan menghasilkan buruh kasar dan mengu-
            rangi biaya upah. Penggabungan sirkulasi politik dengan
            politik produksi dan reproduksi memberikan kritik pada
            sejarah dunia terhadap kondisi dan konsekuensi dari rezim
            perusahaan pangan (cf. McMichael 2005). Via Campesina
            merupakan bentuk pembalikan reifikasi dan merupakan
            eufemisme dari ’perdagangan bebas’, pengungkapan  ten-
            tang sejarah negara/perusahaan dan ketidakadilan, serta
            konsekuensi fatal yang diakibatkan ketidakadilan itu.
            Selanjutnya untuk menunjukkan bahwa perluasan
            reproduksi pada modal tergantung pada bangkitnya



            90
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109