Page 106 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 106
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
yang menekankan pertumbuhan secara kuantitatif, dan
standardisasi pertanian dalam hal input-output. Disamping
itu, efek eksternal terhadap ekologi seperti polusi kimia,
erosi tanah dan genetik, emisi karbon, dan mengaba-
ikan biaya energi dan struktur subsidi untuk agribisnis, tidak
dilihat secara serius sebagai biaya ekonomi agro-industria-
lisasi (Martinez-Alier2002, 146-7). Dengan demikian,
pertanian skala kecil dianggap tidak efisien—-secara jelas
telah ditegaskan oleh tren de-peasantisasi yang terjadi. Mes-
kipun intisari penilaian ekonomi tersebut dibuat-buat
namun tetap memiliki konsekuensi, nyata, dan menim-
bulkan efek yang keras terhadap kaum tani.
Sebagai kemungkinan lain, perspektif ekologis
menawarkan berbagai nilai-nilai multifungsi dan kontribusi
epistemis dari pertanian ke manusia dan alam. Ini adalah
perubahan ontologis yang menerangkan bahwa gerakan
kedaulatan pangan dan pembelaannya berupaya untuk
menghargai kembali pertanian kecil. Bahkan ketika neoli-
beralisme berupaya untuk mengatasi batas-batas ekonomis-
menya, sebagaimana Martinez-Alier mengingatkan kita:
Takaran moneter yang diberikan oleh ahli ekonom untuk
dampak negatif eksternalitas atau pelayanan lingkungan
merupakan konsekuensi dari keputusan politik, pola
kepemilikan properti dan distribusi pendapatan dan
kekuasaan. Sehingga ada unit pengukuran umum (com-
mon unit of measurement), namun hal ini tidak berarti
bahwa kita tidak dapat membandingkan alternatif dalam
basis rasional melalui evaluasi multi-kriteria. Atau,
dalam hal lain, memaksakan logika penilaian moneter.
Itu semua tidak lebih dari sebuah latihan dalam keku-
asaan politik. Penghapusan logika penilaian moneter,
atau lebih tepatnya mengikatnya ke tempat yang tepat
sebagai satu-satunya pandangan, membuka ruang politik
yang luas untuk gerakan lingkungan. (2002,150).
92