Page 101 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 101
Petani Membuat Sejarah Sendiri
dilakukan oleh Negara. Untuk mencapai kedaulatan
pangan, dumping harus dihentikan.
Kritik mengenai dumping tidak hanya tentang praktek
perdagangan yang tidak adil. kritik ini juga memberikan
penjelasan sirkulasi politik yang sebenarnya tentang
pembangunan organisasi pasar yang didasarkan pada
‘pembentukan’ pleonasme petani, melalui cara-cara
politik. Krisis di pedesaan telah menggantikan permasa-
lahan agraria utama tentang implikasi politik pada
transformasi kelas untuk aliansi politik nasional. Home
markets tidak lagi jelas, dan regulasi politik pasar global
pada dasarnya telah diprivatisasi, dengan cara, negara
memainkan peran ‘pembersih’, dimana mereka benar-
benar terlibat. Dalam versi klasik, bahan pangan teregis-
trasi melalui dampak harga pada identitas kelas dan atau
pola akumulasi. Tetapi saat ini, seperti yang diajukan oleh
gerakan kedaulatan pangan, bahan pangan mencakup
seperangkat hubungan yang lebih luas, dan dia menjadi
sebuah jendela sosial, demografi dan bencana ekologi
akibat neoliberalisme.
Seperti Via Campesina katakan: “Gerakan besar-
besaran untuk ketahanan pangan di seluruh dunia ikut
mendorong peningkatan gerakan rakyat” (2000). Perda-
gangan pada surplus pangan memberikan kontribusi
terhadap siklus pencabutan hak milik, yang pada gilirannya
membuat tanah dan buruh pertanian tersedia untuk
perusahaan dan dan untuk mendukung ekspor pertanian
sebagai biaya tenaga kerja di Utara. Penyewaan tanah dan
regulasi lingkungan muncul untuk mendorong penye-
baran agribisnis (termasuk agrofuel) perkebunan dan
40
pabrik pengolahan makanan di Selatan yaitu sebuah
40 Lihat sebagai contoh, isu spesial dalam Agrofuels di Seeding July
2007, ada di http://www.grain.org.
87