Page 99 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 99
Petani Membuat Sejarah Sendiri
sosial lainnya, yang berupaya untuk mende-fetish-isasi
akumulasi.
Alih-alih mempertahankan sebuah dunia yang hilang,
gerakan transnasional seperti Via Campesina berusaha
untuk mendapatkan sebuah dunia baru—-dunia di luar
bencana rezim pasar korporasi, di mana agrarianisme
dinilai kembali sebagai pusat sosial dan keberlanjutan
ekologis. Lebih dari sekedar manuver untuk melindungi diri
sendiri, kaum petani memproklamirkan gerakan
kedaulatan pangan yang menyerukan masalah proyek
38
“keamanan pangan” neoliberal, dan kiasan yang ditutupi
dengan slogan “memberi makan dunia” dengan surplus
pangan yang dihasilkan di Utara (McMichael
2003). Sebagaimana tercantum dalam website Via
Campesina (2003):
Kebijakan Neoliberal memprioritaskan perdagangan
internasional, dan bukan pangan untuk rakyat. Mereka
tidak memberikan kontribusi sama sekali untuk pem-
berantasan kelaparan di dunia. Sebaliknya, mereka telah
meningkatkan ketergantungan masyarakat ‘pada impor
pertanian, dan telah memperkuat industrialisasi per-
tanian, sehingga membahayakan warisan genetik,
38 Pertama kali diartikulasikan di World Food Summit tahun 1996
oleh gerakan petani transnasional, Via Campesina. Konsep dari
ketahanan pangan pada umumnya menyerukan “hak bagi setiap
bangsa untuk mempertahankan dan membangun kapasitas mereka
untuk memproduksi bahan pokok dengan menghargai kebudayaan
dan produksi keanekaragaman dan hak untuk menghasilkan
makanannya sendir dalam wilayahnya sendiri (dikutip dari
Desmarais (2007,34). Dalam mengembangkan “hak rakyat,
komonitas dan negara untuk menetapkan agrikultur mereka, buruh,
perikanan, pangan dan kebijakan tanah yang mana secara ekologi,
ekonomi dan budaya sesuai dengan keadaan mereka yang unik”
(dikutip dari Ainger 2003,11). Konsep dari ketahanan pangan
meneliti fungsi sosio-ekologi agrikultur hingga koordinat wilayah
(sebagai taktik politik).
85