Page 102 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 102

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            lembaga revolusi ritel yang baru-baru ini sedang dibangun
            (McMichael dan Friedmann 2007). Proses penghancuran
            petani (de-peasantization) selanjutnya memberikan kon-
            tribusi kepada meningkatnya jumlah buruh kasar di pasar
            tenaga kerja dunia pada umumnya. Sedangkan pada skala
            nasional mungkin ada pemisahan (decoupling) radikal dari
            industrialisasi sebagai akibat urbanisasi (Davis 2006, 17),
            pada skala global akumulasi modal sangat tergantung pada
            sejauh mana siklus pencabutan hak milik petani terjadi
            (McMichael 2005). Secara bertahap skala permasalahan
            agraria telah bergeser dari problematika pembangunan
            bangsa hingga politik-ekonomi global.
                 Melalui transisi kapitalis dalam skala global, yang
            mengandalkan agar perusahaan yang memimpin proses
            produksi komoditas pertanian menerapkan  ‘prinsip
            penawaran yang paling murah’,  dinamika rekursif harga
                                          41
            dunia mengacaukan model jalur-ketergantungan nasional
            dari masalah agraria klasik. Kelebihan produksi dan rezim
            agro-ekspor yang disamaratakan, secara artifisial menekan-
            kan harga komoditas pertanian dan melemahkan pertanian
            di mana-mana. Sehingga:
                 Thailand yang dikenal sebagai salah satu eksportir
                 pangan terkemuka di dunia, khususnya beras. Namun


            41  Sebagaimana dicatat, subsidi pertanian dari utara global secara
               besar-besaran mendukung agrobisnis dengan menggandakan harga
               dari tunjangan pertanian, memungkinkan harga pasar jatuh hingga
               ke biaya rendah yang dibuat-buat (pada pedagang dan prosesor) yang
               mana sebaliknya menurunkan harga di seluruh pasar dunia. Gerakan
               ketahanan pangan, apakah itu di eropa atau selatan global
               mendukung ganjaran sosial untuk memproduksi barang publik
               seperti bahan baku/ makanan sehari-hari, jasa lingkungan dan lain
               sebagainya. Walaupun coordination paysanne Europeene (CPE)
               mengklaim: “tunjangan masyarakat pada agrikultur mungkin akan
               menjadi legitimasi, contohnya untuk kelangsungan keluarga petani
               aga ada di setiap wilayah, memberikan tunjangan ini tidak digu-
               nakaan untuk ekspor harga rendah” (dikutip dari Madeley 2006).


            88
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107