Page 263 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 263
Mobilisasi yang Lamban
memenangkan kepemimpinan eksekutif pada tahun 2002,
berjanji melanjutkan upaya reforma agraria, meskipun
pengalaman administrasinya telah dicampur aduk (Deere
dan Medeiros 2007).
Selama pertengahan tahun 1990-an, saat MST meraih
keterkenalan secara nasional, gerakannya juga meraih
keterkenalan secara internasional. Pengaruh dan upaya
MST sebagai organisasi melesat tinggi, sebagian karena
adanya seruan internasional terhadap pembunuhan massal
yang terjadi. Setelah tahun 90-an, MST berubah dari ge-
rakan para ‘gelandangan’ dan pemukim liar yang dianggap
remeh dan termarjinalkan menjadi gerakan sosial yang ‘pal-
ing kuat dan terorganisir dengan baik sepanjang sejarah
Brazil’ (Petras 1997, 18). Saat ini gerakan tersebut memiliki
sekitar dua juta anggota (meskipun angka ini bisa diper-
debatkan dan sebagian bahkan memperkirakan jauh lebih
sedikit dari itu) yang menempati pemukiman-pemukiman
land reform yang didanai pemerintah atau tinggal di
‘tempat perkemahan’ sementara sambil menunggu resolusi
akhir dari klaim mereka terhadap tanah. Lebih dari 70.000
orang menghadiri Kongres Nasional MST Kelima pada
tahun 2007.
Dalam menginternasionalisasi perjuangan atas
tanahnya, MST memandang dirinya sebagai perwakilan
dari semua pihak yang telah dimarjinalisasi oleh proyek
kapitalisme modern global. Melalui ekspansi yang luar
biasa dari basisnya, gerakan ini menjadi aktor penting
dalam sistem gerakan nasional dunia dan berkomitmen
untuk menjadi bagian dari gerakan anti-neoliberal dan anti-
globalisasi. MST juga menjadi salah satu kelompok yang
paling aktif dan berpengaruh dalam mengorganisir Vía
Campesina (Cara Petani), gerakan payung petani
internasional.
249